BANJARMASIN – Setelah hampir empat bulan menikmati masa jabatannya yang kedua sebagai kepala daerah, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin menyampaikan penjelasannya atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalsel 2011-2015 pada forum sidang paripurna di gedung DPRD Kalsel, Jumat (3/12).
Seperti diketahui, kepala daerah terpilih diwajibkan membuat RPJMD yang selanjutnya akan ditetapkan menjadi peraturan daerah paling lambat enam bulan setelah dilantik.
Dalam paparannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Rudy Resnawan, ada lima prioritas utama RPJMD Kalsel tahun 2011-2015 yang disusun berdasarkan visi, misi, dan program pasangan Dua Rudy kala mengikuti Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) bulan Juni 2010 lalu itu.
“Visi, misi, dan prioritas pembangunan ini adalah untuk menjawab isu-isu strategis Kalsel, seperti pembangunan manusia, daya saing perekonomian daerah, kemiskinan dan pengangguran, degradasi kualitas sumber daya alam dan lingkungan, dan reformasi birokrasi,” katanya.
Adapun kelima prioritas tersebut yakni meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial, dan budaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing, mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis, meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas infrastruktur wilayah, serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang baik dan bersih.
Masih menurut penuturan Rudy, penyusunan dokumen RPJMD juga telah mendapat masukan dari berbagai pihak, seperti perguruan tinggi dan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), berbagai pakar di daerah dan semua komponen masyarakat melalui konsultasi publik dan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), serta tak ketinggalan seluruh pemerintah kabupaten/kota dan Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Pembangunan Daerah.
Sementara itu, beberapa indikator kinerja mikro yang merupakan sasaran pembangunan kabinet duo Rudy dalam lima tahun ke depan antara lain pertumbuhan ekonomi 6,9 persen, pendapatan domestik regional bruto per kapita Rp 10.650.000, laju inflasi 10 persen, indeks gini 0,22 poin, tingkat pengangguran terbuka 6,22 persen, tingkat kemiskinan 3,99 persen, indeks pembangunan manusia 74 poin, dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,6 persen.
Seperti diketahui, kepala daerah terpilih diwajibkan membuat RPJMD yang selanjutnya akan ditetapkan menjadi peraturan daerah paling lambat enam bulan setelah dilantik.
Dalam paparannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Rudy Resnawan, ada lima prioritas utama RPJMD Kalsel tahun 2011-2015 yang disusun berdasarkan visi, misi, dan program pasangan Dua Rudy kala mengikuti Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) bulan Juni 2010 lalu itu.
“Visi, misi, dan prioritas pembangunan ini adalah untuk menjawab isu-isu strategis Kalsel, seperti pembangunan manusia, daya saing perekonomian daerah, kemiskinan dan pengangguran, degradasi kualitas sumber daya alam dan lingkungan, dan reformasi birokrasi,” katanya.
Adapun kelima prioritas tersebut yakni meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial, dan budaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing, mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan dan masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis, meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas infrastruktur wilayah, serta meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang baik dan bersih.
Masih menurut penuturan Rudy, penyusunan dokumen RPJMD juga telah mendapat masukan dari berbagai pihak, seperti perguruan tinggi dan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), berbagai pakar di daerah dan semua komponen masyarakat melalui konsultasi publik dan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), serta tak ketinggalan seluruh pemerintah kabupaten/kota dan Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Pembangunan Daerah.
Sementara itu, beberapa indikator kinerja mikro yang merupakan sasaran pembangunan kabinet duo Rudy dalam lima tahun ke depan antara lain pertumbuhan ekonomi 6,9 persen, pendapatan domestik regional bruto per kapita Rp 10.650.000, laju inflasi 10 persen, indeks gini 0,22 poin, tingkat pengangguran terbuka 6,22 persen, tingkat kemiskinan 3,99 persen, indeks pembangunan manusia 74 poin, dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,6 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar