A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 29 Desember 2010

Jangan Ada yang Pakai Mesin Lagi

Terkait Rencana Kenaikan Tarif Air PDAM

BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin dapat memaklumi usulan kenaikan tarif air bertahap yang diajukan oleh PDAM Bandarmasih. Meski demikian, kenaikan tarif ini wajib diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, M Dafik As’ad kemarin (28/12) mengatakan bahwa tarif PDAM Bandarmasih maupun biaya pelayanan seperti pemasangan, masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kota/kabupaten lain. Selain itu, PDAM Bandarmasih juga menerapkan subsidi silang dalam kenaikkan tarif sehingga tidak akan terlalu memberatkan pelanggan rumah tangga dan sosial.
“Penyesuaian tarif itu hal yang biasa. Tapi kita minta ada peningkatan kualitas air dan distribusi ke rumah-rumah supaya masyarakat tidak perlu pakai mesin lagi untuk menyedot air, kan tambah biaya lagi untuk beli mesin dan listrik. Alasan PDAM bahwa mereka masih fokus pada pemerataan pembagian air bersih hingga 100 persen, tapi kita tetap memacu terus,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, PDAM Bandarmasih telah mengajukan rencana penyesuaian tarif kepada DPRD Kota Banjarmasin. Kenaikan bervariasi antara 5-10 persen. Misalnya, untuk golongan sosial umum dengan jumlah pemakaian 10 ribu liter, kenaikan yang diusulkan adalah Rp 500 atau 5 persen. Sedangkan untuk golongan rumah tangga A1 dengan jumlah pemakaian 10 ribu liter, kenaikan yang diusulkan adalah Rp 1.800 atau 9,3 persen. Khusus golongan niaga menengah, mengalami kenaikan rata-rata 12,5 persen. Meski demikian, angka-angka tersebut masih mungkin berubah, tergantung dari pendapat fraksi-fraksi pada rapat paripurna nantinya.
“Yang pasti bagi masyarakat biasa, kenaikan ini mungkin tidak akan terlalu terasa karena pemakaian air juga tidak seberapa. Tapi dampak yang lebih besar mungkin akan lebih dirasakan oleh kalangan bisnis dan industri,” katanya.
Sejak tahun 2001, PDAM Bandarmasih memberlakukan kenaikan tarif air secara rutin setiap tahun. Awalnya, kenaikan dilakukan per bulan. Namun, karena menuai protes dari masyarakat, mulai tahun 2007 kenaikan hanya dilakukan pada permulaan tahun.
Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Ir Muslih mengatakan bahwa kenaikan tarif akan terus terjadi hingga tahun 2014. Diakuinya, nilai jual air saat ini memang sudah sedikit melampaui biaya produksi. Akan tetapi, dengan keuntungan yang masih sangat minim itu, PDAM Bandarmasih belum mampu melakukan investasi atau diistilahkan dengan full cost. Apalagi, PDAM Bandarmasih juga masih memiliki hutang kepada pemerintah pusat yang harus dilunasi.
Setelah tahun 2014, pihaknya pun berharap dapat mengurangi ketergantungan pada subsidi pemerintah daerah, baik yang diberikan dalam bentuk penyertaan modal maupun hibah.

Tidak ada komentar: