BANJARMASIN – Lembaga pendidikan Islam dunia menggelar konferensi Islamic education bertajuk International Conference on Leadership and Management (ICLM) di Universitas Technology Malaysia (UTM) Johor Baru, Malaysia.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 26-30 Desember 2010 ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara, khususnya di Benua Asia. Dari Indonesia, ada sekitar 60 peserta yang berasal dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Di antaranya, ada tujuh orang guru dari SDIT/SMPIT Ukhuwah Banjarmasin yang menjadi duta Kalsel di ajang tersebut.
Ibnu Sina, pendamping rombongan Kalsel kepada Radar Banjarmasin mengatakan bahwa tujuan utama digelarnya konferensi adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang peningkatakan mutu pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan Islam. “Salah satu agenda konferensi ini adalah tentang manajemen sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membahas nota kesepahaman (MoU) dengan ADNI International School di Malaysia. “Ada empat hal yang akan dibahas dalam MoU itu, yaitu kurikulum, sistem manajeman, sistem informasi dan komunikasi, serta student exchange atau pertukaran siswa maupun pertukaran guru,” bebernya. Tak puas sampai di situ, dalam kunjungan empat hari itu pihaknya juga menyempatkan untuk melakukan studi banding ke Aljuned Alislamy School of Singapore.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 26-30 Desember 2010 ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara, khususnya di Benua Asia. Dari Indonesia, ada sekitar 60 peserta yang berasal dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Di antaranya, ada tujuh orang guru dari SDIT/SMPIT Ukhuwah Banjarmasin yang menjadi duta Kalsel di ajang tersebut.
Ibnu Sina, pendamping rombongan Kalsel kepada Radar Banjarmasin mengatakan bahwa tujuan utama digelarnya konferensi adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang peningkatakan mutu pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan Islam. “Salah satu agenda konferensi ini adalah tentang manajemen sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membahas nota kesepahaman (MoU) dengan ADNI International School di Malaysia. “Ada empat hal yang akan dibahas dalam MoU itu, yaitu kurikulum, sistem manajeman, sistem informasi dan komunikasi, serta student exchange atau pertukaran siswa maupun pertukaran guru,” bebernya. Tak puas sampai di situ, dalam kunjungan empat hari itu pihaknya juga menyempatkan untuk melakukan studi banding ke Aljuned Alislamy School of Singapore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar