BANJARMASIN – Rencana pembenahan Terminal Induk Kilometer 6 akan dimulai pada tahun 2011 ini. Dari desain yang sudah dibuat, terminal akan dipusatkan di area sebelah kiri masuk, sedangkan area sebelah kanan yang di atasnya berdiri bangunan Banjarmasin Trade Center (BTC) akan difungsikan sebagaimana mestinya, yakni sebagai kawasan pertokoan.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Banjarmasin terlebih dulu akan melakukan pembebasan lahan guna menutupi kekurangan luas yang disyaratkan.
Kepala UPTD Terminal Induk Kilometer 6, HM Yusuf Riduan , Kamis (26/1) mengungkapkan bahwa luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 8 ribu meter persegi. Sedikitnya, ada 25 kepala keluarga (KK) yang akan terkena dampak pembebasan. Selain rumah, juga ada mesjid, losmen, dan rumah bedakan yang bakal tergusur.
Setelah pembebasan rampung, luas terminal nantinya akan menjadi 2,95 hektar. Sebelumnya, luas terminal adalah 2,7 hektar, namun menyusut menjadi 2,15 hektar akibat pembangunan BTC.
“Kita harap warga yang terkena pembebasan bisa menerima. Kalau seluruh tanah sudah menjadi milik pemerintah, maka pengelolaan terminal akan lebih mudah,” ujarnya.
Dituturkannya, pembebasan lahan akan didahului dengan sosialisasi kepada warga pada awal bulan Februari. Jika mulus, pengukuran bisa langsung menyusul pada akhir bulan Februari. Sedangkan pemantapan dan penetapan harga ganti rugi dijadwalkan bulan Maret-April.
“Penetapan harga akan dilakukan tim independen berdasarkan NJOP,” katanya.
Sementara itu, pembenahan terminal diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 20 miliar. Mengingat angkanya cukup besar, pembangunan dilakukan bertahap atau multiyears. Selain dari APBD, diharapkan pemerintah pusat dan provinsi juga berkenan memberikan dana sharing.
“Tahun 2011 pembebasan lahan, tahun 2012 pembangunan infrastruktur bertahap sampai 2013,” terangnya.
Termasuk dalam pembangunan ini adalah rehab sarana prasarana yang ada seperti bengkel, tempat ibadah, MCK, ruang tunggu yang representatif dan dilengkapi televisi, loket, serta pusat kuliner dan toko cinderamata.
“Kita ingin mengadopsi Terminal Bungur Asih di Surabaya, tapi tentu tidak akan semegah itu,” ucapnya.
Ditambahkannya, selama pembenahan, terminal tetap akan beroperasi karena pembenahan dilakukan secara bertahap sehingga tidak akan mengganggu aktivitas di terminal.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Banjarmasin terlebih dulu akan melakukan pembebasan lahan guna menutupi kekurangan luas yang disyaratkan.
Kepala UPTD Terminal Induk Kilometer 6, HM Yusuf Riduan , Kamis (26/1) mengungkapkan bahwa luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 8 ribu meter persegi. Sedikitnya, ada 25 kepala keluarga (KK) yang akan terkena dampak pembebasan. Selain rumah, juga ada mesjid, losmen, dan rumah bedakan yang bakal tergusur.
Setelah pembebasan rampung, luas terminal nantinya akan menjadi 2,95 hektar. Sebelumnya, luas terminal adalah 2,7 hektar, namun menyusut menjadi 2,15 hektar akibat pembangunan BTC.
“Kita harap warga yang terkena pembebasan bisa menerima. Kalau seluruh tanah sudah menjadi milik pemerintah, maka pengelolaan terminal akan lebih mudah,” ujarnya.
Dituturkannya, pembebasan lahan akan didahului dengan sosialisasi kepada warga pada awal bulan Februari. Jika mulus, pengukuran bisa langsung menyusul pada akhir bulan Februari. Sedangkan pemantapan dan penetapan harga ganti rugi dijadwalkan bulan Maret-April.
“Penetapan harga akan dilakukan tim independen berdasarkan NJOP,” katanya.
Sementara itu, pembenahan terminal diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 20 miliar. Mengingat angkanya cukup besar, pembangunan dilakukan bertahap atau multiyears. Selain dari APBD, diharapkan pemerintah pusat dan provinsi juga berkenan memberikan dana sharing.
“Tahun 2011 pembebasan lahan, tahun 2012 pembangunan infrastruktur bertahap sampai 2013,” terangnya.
Termasuk dalam pembangunan ini adalah rehab sarana prasarana yang ada seperti bengkel, tempat ibadah, MCK, ruang tunggu yang representatif dan dilengkapi televisi, loket, serta pusat kuliner dan toko cinderamata.
“Kita ingin mengadopsi Terminal Bungur Asih di Surabaya, tapi tentu tidak akan semegah itu,” ucapnya.
Ditambahkannya, selama pembenahan, terminal tetap akan beroperasi karena pembenahan dilakukan secara bertahap sehingga tidak akan mengganggu aktivitas di terminal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar