2010, PU Realisasikan 26 Pekerjaan
BANJARMASIN – Dari pembangunan tiga buah jembatan yang kini tengah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, hanya satu yang sukses dituntaskan pada tahun 2010 ini, yakni jembatan Sungai Andai. Sedangkan dua jembatan lainnya, yaitu jembatan Kelayan dan jembatan Mantuil, pembangunannya terpaksa dilanjutkan pada tahun 2011.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Banjarmasin, Gusti Riduan mengatakan bahwa oprit kedua jembatan belum dapat disempurnakan pada tahun 2010 karena terkendala belum beresnya urusan pembebasan lahan.
“Target kami pada awal Januari 2011 ini bisa dilewati, hanya saja pembangunan jembatan belum sempurna,” ujarnya.
Untuk jembatan Kelayan yang menghubungkan Kelayan A dan Kelayan B, oprit yang perlu disempurnakan berada di daerah Kelayan B. Penyempurnaan ini masih terkendala dengan adanya sebuah losmen yang belum bisa dibebaskan. Sedangkan untuk jembatan Mantuil yang menghubungkan Mantuil dan Kelayan Selatan, oprit yang terganjal penyelesaiannya terletak di daerah Mantuil. Sedikitnya ada tiga buah bangunan yang pembebasannya saat ini masih dalam proses.
“Jadi, kami mohon maaf kepada masyarakat di wilayah tengah dan selatan yang memakai jembatan Mantuil dan Kelayan karena terkendala pembebasan, itu di luar kemampuan kami,“ katanya.
Pembangunan kedua jembatan ini sendiri sifatnya multiyears. Pada tahun 2011, pihaknya siap untuk menganggarkan kembali, apalagi pekerjaan yang tersisa sudah tidak besar lagi. Diperkirakan, untuk setiap jembatan hanya membutuhkan tidak lebih dari Rp 200 juta.
“Kalau sudah benar-benar bebas, satu bulan selesai,” tambahnya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2010 Dinas PU Kota Banjarmasin telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan dengan total pekerjaan sebanyak 26 paket pekerjaan. Selain tiga jembatan, termasuk juga dalam pekerjaan itu adalah perbaikan jalan lingkungan sebanyak 12 paket pekerjaan dengan panjang jalan 14 kilometer, peningkatan jalan kota sepanjang 26 kilometer dan pemeliharaan sepanjang 17 kilometer, satu paket proyek DAK, dan dua pekerjaan bok (saluran beton) di Jl Imam Bonjol dan Jl Awang.
“Semoga hasil ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan dipelihara untuk kelangsungan jalan itu,” harapnya.
Sampai tahun 2010 berakhir, Dinas PU mengklaim jalan kota yang panjangnya mencapai sekitar 450 kilometer sudah hampir keseluruhan diperbaiki meski masih ada yang berlubang-lubang dan jalan lingkungan tinggal tersisa 30-40 persen lagi. Sedangkan dari jembatan yang berjumlah sekitar 275 buah, yang sudah diganti beton baru sekitar 10-15 persen, sisanya masih banyak menggunakan kayu ulin.
Pada tahun 2011, ada sekitar 24 paket pekerjaan yang rencananya akan direalisasikan oleh Dinas PU, terdiri dari 12 paket perbaikan jalan lingkungan, sembilan paket peningkatan jalan kota, serta tiga paket perbaikan jembatan, yakni satu jembatan dan satu bok di Rawasari serta satu jembatan di Pemurus Dalam.
“Ke depan kita lebih fokus untuk melengkapi sarana jalan seperti trotoar dan pelebaran jalan-jalan bottle neck yang menjadi sumber kemacetan, serta perbaikan jembatan,” pungkasnya.
BANJARMASIN – Dari pembangunan tiga buah jembatan yang kini tengah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, hanya satu yang sukses dituntaskan pada tahun 2010 ini, yakni jembatan Sungai Andai. Sedangkan dua jembatan lainnya, yaitu jembatan Kelayan dan jembatan Mantuil, pembangunannya terpaksa dilanjutkan pada tahun 2011.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Banjarmasin, Gusti Riduan mengatakan bahwa oprit kedua jembatan belum dapat disempurnakan pada tahun 2010 karena terkendala belum beresnya urusan pembebasan lahan.
“Target kami pada awal Januari 2011 ini bisa dilewati, hanya saja pembangunan jembatan belum sempurna,” ujarnya.
Untuk jembatan Kelayan yang menghubungkan Kelayan A dan Kelayan B, oprit yang perlu disempurnakan berada di daerah Kelayan B. Penyempurnaan ini masih terkendala dengan adanya sebuah losmen yang belum bisa dibebaskan. Sedangkan untuk jembatan Mantuil yang menghubungkan Mantuil dan Kelayan Selatan, oprit yang terganjal penyelesaiannya terletak di daerah Mantuil. Sedikitnya ada tiga buah bangunan yang pembebasannya saat ini masih dalam proses.
“Jadi, kami mohon maaf kepada masyarakat di wilayah tengah dan selatan yang memakai jembatan Mantuil dan Kelayan karena terkendala pembebasan, itu di luar kemampuan kami,“ katanya.
Pembangunan kedua jembatan ini sendiri sifatnya multiyears. Pada tahun 2011, pihaknya siap untuk menganggarkan kembali, apalagi pekerjaan yang tersisa sudah tidak besar lagi. Diperkirakan, untuk setiap jembatan hanya membutuhkan tidak lebih dari Rp 200 juta.
“Kalau sudah benar-benar bebas, satu bulan selesai,” tambahnya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2010 Dinas PU Kota Banjarmasin telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan dengan total pekerjaan sebanyak 26 paket pekerjaan. Selain tiga jembatan, termasuk juga dalam pekerjaan itu adalah perbaikan jalan lingkungan sebanyak 12 paket pekerjaan dengan panjang jalan 14 kilometer, peningkatan jalan kota sepanjang 26 kilometer dan pemeliharaan sepanjang 17 kilometer, satu paket proyek DAK, dan dua pekerjaan bok (saluran beton) di Jl Imam Bonjol dan Jl Awang.
“Semoga hasil ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan dipelihara untuk kelangsungan jalan itu,” harapnya.
Sampai tahun 2010 berakhir, Dinas PU mengklaim jalan kota yang panjangnya mencapai sekitar 450 kilometer sudah hampir keseluruhan diperbaiki meski masih ada yang berlubang-lubang dan jalan lingkungan tinggal tersisa 30-40 persen lagi. Sedangkan dari jembatan yang berjumlah sekitar 275 buah, yang sudah diganti beton baru sekitar 10-15 persen, sisanya masih banyak menggunakan kayu ulin.
Pada tahun 2011, ada sekitar 24 paket pekerjaan yang rencananya akan direalisasikan oleh Dinas PU, terdiri dari 12 paket perbaikan jalan lingkungan, sembilan paket peningkatan jalan kota, serta tiga paket perbaikan jembatan, yakni satu jembatan dan satu bok di Rawasari serta satu jembatan di Pemurus Dalam.
“Ke depan kita lebih fokus untuk melengkapi sarana jalan seperti trotoar dan pelebaran jalan-jalan bottle neck yang menjadi sumber kemacetan, serta perbaikan jembatan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar