BANJARMASIN – Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan cenderung membaik. Beberapa sektor ekonomi yang tadinya tidak optimal dalam menyerap tenaga kerja, telah menunjukkan peningkatan penggunaan tenaga kerjanya.
Menurut Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Banjarmasin, Agus Hartanto, Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan IV-2010 menunjukkan adanya kenaikan realisasi penggunaan tenaga kerja yang cukup signifikan, yang diindikasikan oleh peningkatan angka Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dari minus 2,0 pada triwulan III-2010 menjadi 8,93. Peningkatan angka SBT tersebut merupakan yang tertinggi selama tahun 2010, bahkan dalam lima tahun terakhir.
“Peningkatan penyerapan tenaga kerja terjadi hampir di semua sektor, dengan penyerapan terbesar pada sektor industri pengolahan,” katanya.
Peningkatan penyerapan pada sektor tersebut sejalan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami peningkatan sebesar 5,14 persen.
“Penyerapan terbesar diperkirakan terjadi pada jenis industri makanan dan minuman serta pengolahan karet,” tambahnya.
Relatif tingginya penyerapan diketiga subsektor penghasil produk maupun jasa konsumtif tersebut terutama disebabkan masih terjaganya daya dorong konsumsi masyarakat hingga akhir tahun 2010, sehingga denyut aktivitas bisnis masih juga tetap dalam kondisi optimis.
“Selain itu, sektor pertambangan dan penggalian serta jasa-jasa juga mengalami perbaikan penyerapan tenaga kerja dibanding periode sebelumnya,” ujarnya.
Sebaliknya, di sektor pertanian dalam arti luas masih terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh masih berlanjutnya pergeseran musim tanam jenis tanaman bahan pangan di beberapa kabupaten, di samping perlambatan produksi tanaman perkebunan akibat terganggunya proses pembuahan dan produksi.
“Sedangkan penurunan pada subsektor perikanan disebabkan oleh cuaca dan gelombang tinggi sehingga nelayan tidak berani melaut,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar