A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 31 Mei 2011

Muamalat Genjot Peserta Dana Pensiun

BANJARMASIN – Kesadaran masyarakat pekerja untuk menyiapkan dana pensiun masih minim. Hal ini setidaknya terlihat dari jumlah peserta dana pensiun yang sangat kecil jika dibandingkan jumlah pekerja.

Sri Lestari Agustin dari Tim Biro Dana Pensiun Bapepam LK Kementerian Keuangan RI mengatakan, jumlah peserta dana pensiun di Indonesia masih berkisar 3-4 persen dari total jumlah pekerja. Berdasar data Bapepam LK, hingga tahun 2009 peserta dana pensiun baru mencapai sekitar 2,7 juta orang.

“Pada tahun 2010 pertumbuhannya sekitar 10 persen,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi fasilitas dana pensiun yang digelar Bank Muamalat di Rattan Inn Hotel, kemarin.

Sedangkan kekayaan dana pensiun tercatat tumbuh dari Rp 112,2 triliun pada 2009 menjadi Rp 123,1 triliun pada 2010.

Diungkapkannya, pada tahun 2005 proporsi penduduk usia tua di Indonesia masih lebih kecil daripada penduduk usia produktif. Namun, pada tahun 2020 nanti diprediksi populasi keduanya seimbang sehingga kelompok usia produktif akan menanggung beban dua kelompok lainnya, yakni anak-anak dan orang tua.

“Makanya pemerintah sangat concern agar masyarakat mempersiapkan hari tuanya masing-masing,” katanya.

Ia menjelaskan, ada beberapa keuntungan memiliki program pensiun. Selain menjamin kesinambungan penghasilan dihari tua, akumulasi dana pensiun juga sangat besar artinya untuk membiayai kegiatan pembangunan.

“Yang paling menarik, setoran iuran dana pensiun bisa menjadi pengurang pajak,” tambahnya.

Sementara itu, pada tahun 2011 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat akan berupaya menggenjot jumlah peserta baru dengan memaksimalkan jaringan Bank Muamalat yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Ini dilakukan untuk mengejar target aset sebesar Rp 400 miliar atau naik 50% dari tahun lalu. Selain itu, bank syariah pertama di Indonesia itu juga mulai melirik investasi di bursa saham.

Rasmita Dinata dari DPLK Muamalat Pusat menuturkan, pihaknya memiliki dua macam produk program dana pensiun, yakni pensiun umat dan wasiat umat. Sedangkan paket investasi yang ditawarkan ada tiga jenis, yakni murni deposito, deposito dan obligasi, serta deposito, reksadana, dan saham.

“Selama ini instrumen konservatif seperti deposito masih banyak dipilih karena resikonya kecil. Tapi konsekuensinya kalau sektor riil turun, bagi hasil juga ikut turun,” katanya.

Tidak ada komentar: