BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melayangkan surat rekomendasi ke Pertamina agar menyediakan pasokan solar khusus bagi armada angkutan darat di kawasan Pelabuhan Trisakti.
Berdasar keterangan dari Ketua DPC Organda Trisakti Joko Wahono, surat tertanggal 26 Mei 2011 yang juga ditembuskan kepada pihaknya itu terbit setelah Komisi III DPRD Kota Banjarmasin melakukan sidak ke Pelabuhan Trisakti pada Kamis (26/5) lalu. Sidak tersebut dimaksudkan untuuk mengetahui dampak kelangkaan solar terhadap aktivitas bongkar muat di pelabuhan serta distribusi barang dari pelabuhan ke berbagai daerah di Kalimantan. “Akhirnya, kami bisa bernafas lega,” ujarnya.
Pertamina nantinya akan menunjuk SPBU di Banjarmasin untuk menyalurkan sekitar 20 ribu liter atau dua tangki per hari khusus bagi armada angkutan darat yang berada di bawah naungan Organda Trisakti. Kemungkinan besar SPBU yang dipilih adalah yang berada di Jl Lingkar Basirih.
“Untuk teknisnya nanti antara Organda dan Pertamina. Saya sudah berkomunikasi via telepon, pertemuan resmi mungkin Senin atau Selasa,” ungkapnya. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Mathari yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, rekomendasi ini dikeluarkan setelah pihaknya melihat dampak kelangkaan solar yang sudah sangat serius, bahkan berpotensi mengguncang perekonomian.
“Dampaknya sampai ke masyarakat karena distribusi sembako tidak lancar,” ucapnya. Selain itu, gara-gara banyak angkutan darat yang tidak dapat beroperasi secara normal semenjak solar sulit dicari, aktivitas di pelabuhan juga sangat terganggu.
“Kapal tidak bisa bongkar karena barang menumpuk di pelabuhan tidak terangkut. Yang baru datang tidak bisa sandar, padahal mereka mengangkut pupuk, beras, dan sebagainya. Kalau begini ekonomi bisa bergejolak,” katanya. Usai sidak, pihaknya langsung menuju ke Pertamina. Dalam kesempatan itu, Komisi III meminta agar Pertamina menyediakan pasokan solar khusus untuk armada angkutan darat di Pelabuhan Trisakti sehingga distribusi barang kembali lancar.
“Pertamina menyanggupi asal ada surat rekomendasi dari pemerintah daerah,” tambahnya. Sedangkan untuk menghindari penyalahgunaan solar yang nanti disalurkan, Pertamina meminta agar anggota Organda dilengkapi tanda pengenal. Surat pun langsung dilayangkan pada hari itu juga. Pihaknya berharap, rekomendasi yang diberikan bisa dilaksanakan secepatnya.
Dihubungi terpisah, Sales Manajer BBM Retail Pertamina Kalselteng Harry Prasetyo mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan duduk bersama dengan Organda dan Hiswana Migas untuk membicarakan lebih lanjut teknis dari rencana tersebut.
“Nanti kita juga lihat formulanya seperti apa, apakah harus menambah kuota atau cukup diambil dari kuota yang ada. Yang jelas permohonan Organda itu sangat mungkin direalisasikan,” tandasnya. Pihaknya menargetkan, dalam satu pekan ke depan rencana ini sudah dapat direalisasikan.
Berdasar keterangan dari Ketua DPC Organda Trisakti Joko Wahono, surat tertanggal 26 Mei 2011 yang juga ditembuskan kepada pihaknya itu terbit setelah Komisi III DPRD Kota Banjarmasin melakukan sidak ke Pelabuhan Trisakti pada Kamis (26/5) lalu. Sidak tersebut dimaksudkan untuuk mengetahui dampak kelangkaan solar terhadap aktivitas bongkar muat di pelabuhan serta distribusi barang dari pelabuhan ke berbagai daerah di Kalimantan. “Akhirnya, kami bisa bernafas lega,” ujarnya.
Pertamina nantinya akan menunjuk SPBU di Banjarmasin untuk menyalurkan sekitar 20 ribu liter atau dua tangki per hari khusus bagi armada angkutan darat yang berada di bawah naungan Organda Trisakti. Kemungkinan besar SPBU yang dipilih adalah yang berada di Jl Lingkar Basirih.
“Untuk teknisnya nanti antara Organda dan Pertamina. Saya sudah berkomunikasi via telepon, pertemuan resmi mungkin Senin atau Selasa,” ungkapnya. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Mathari yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, rekomendasi ini dikeluarkan setelah pihaknya melihat dampak kelangkaan solar yang sudah sangat serius, bahkan berpotensi mengguncang perekonomian.
“Dampaknya sampai ke masyarakat karena distribusi sembako tidak lancar,” ucapnya. Selain itu, gara-gara banyak angkutan darat yang tidak dapat beroperasi secara normal semenjak solar sulit dicari, aktivitas di pelabuhan juga sangat terganggu.
“Kapal tidak bisa bongkar karena barang menumpuk di pelabuhan tidak terangkut. Yang baru datang tidak bisa sandar, padahal mereka mengangkut pupuk, beras, dan sebagainya. Kalau begini ekonomi bisa bergejolak,” katanya. Usai sidak, pihaknya langsung menuju ke Pertamina. Dalam kesempatan itu, Komisi III meminta agar Pertamina menyediakan pasokan solar khusus untuk armada angkutan darat di Pelabuhan Trisakti sehingga distribusi barang kembali lancar.
“Pertamina menyanggupi asal ada surat rekomendasi dari pemerintah daerah,” tambahnya. Sedangkan untuk menghindari penyalahgunaan solar yang nanti disalurkan, Pertamina meminta agar anggota Organda dilengkapi tanda pengenal. Surat pun langsung dilayangkan pada hari itu juga. Pihaknya berharap, rekomendasi yang diberikan bisa dilaksanakan secepatnya.
Dihubungi terpisah, Sales Manajer BBM Retail Pertamina Kalselteng Harry Prasetyo mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan duduk bersama dengan Organda dan Hiswana Migas untuk membicarakan lebih lanjut teknis dari rencana tersebut.
“Nanti kita juga lihat formulanya seperti apa, apakah harus menambah kuota atau cukup diambil dari kuota yang ada. Yang jelas permohonan Organda itu sangat mungkin direalisasikan,” tandasnya. Pihaknya menargetkan, dalam satu pekan ke depan rencana ini sudah dapat direalisasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar