A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 28 Juni 2011

Angkutan Barang Kembali Normal

BANJARMASIN – Angkutan barang di kawasan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin perlahan mulai kembali normal. Ini setelah tercapainya kesepakatan antara Organda Unit Trisakti dan Pertamina mengenai pelayanan khusus pengisian BBM untuk armada Organda Unit Trisakti.

Seperti diketahui, krisis solar yang melanda Kalsel selama lebih dari dua bulan terakhir ini telah membuat operasional truk-truk Organda terganggu sehingga proses angkutan bahan-bahan kebutuhan pokok dan lainnya tersendat. Pada tanggal 26 Mei 2011 lalu, DPRD Kota Banjarmasin pun melakukan koordinasi dengan Pertamina guna mengatasi masalah tersebut, dimana dewan merekomendasikan agar Pertamina memprioritaskan kebutuhan solar bagi armada Organda Unit Trisakti.

Rekomendasi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Pertamina dengan melakukan pembahasan bersama Organda Unit Trisakti sehingga akhirnya ditunjuklah dua SPBU sebagai penyalur BBM khusus tersebut, yakni SPBU Lingkar Selatan dan SPBU Liang Anggang terhitung mulai tanggal 9 Juni 2011 sampai dengan waktu yang akan ditetapkan selanjutnya. Setiap harinya, Pertamina memasok solar tambahan masing-masing sebanyak 20 ribu liter dan 10 ribu liter untuk masing-masing SPBU.

Dari pantauan Radar Banjarmasin kemarin di SPBU Lingkar Selatan yang terletak di Jl Gubernur Subarjo Banjarmasin, jalur antrean antara truk Organda dan non-Organda sendiri dipisah. Truk Organda juga diberi stiker khusus yang ditempel di kaca depan mobil sebagai tanda pengenal.

“Sebelum truk mengisi solar, operator SPBU terlebih dulu akan mengecek surat jalan dan mencatat volume solar yang diisikan,” jelas Asisten Pengawas SPBU Lingkar Selatan Ahmad Andrian.

Di samping petugas kepolisian yang melakukan pengamanan di areal SPBU, Organda Unit Trisakti juga ikut menurunkan sekitar enam orang pengurusnya sebagai pengawas atau checker. Selain mengatur antrean, mereka bertugas memverifikasi truk yang mengantre, dimana siap truk yang melakukan pengisian akan dicatat nama sopir dan nomor plat kendaraannya untuk mencegah pelangsiran. Selanjutnya, semua data ini dilaporkan kepada Pertamina.

“Kita cek surat kiriman barang dan kemana akan dikirim, lalu kita sesuaikan berapa volume solar yang harus diisi,” ujar Ridwan, Koordinator Pengawas dari DPU Organda Trisakti di SPBU Lingkar Selatan.

Ditambahkannya, sopir juga tak diperkenankan melakukan pengisian solar lebih dari satu kali pada hari yang sama.

Selama kebijakan pelayanan khusus pengisian BBM untuk armada Organda Unit Trisakti ini berjalan, sedikitnya sudah ada empat orang sopir yang mendapat teguran dari Organda karena terindikasi melakukan pelangsiran, meskipun pada akhirnya diketahui bahwa solar tersebut akan digunakan untuk kepentingan sendiri. Beberapa sopir yang kedapatan melakukan pengisian lebih dari sekali dalam sehari juga sempat di-blacklist dan dilarang mengisi untuk beberapa hari.

Sementara itu, Ketua DPU Organda Trisakti Joko Wahono mengungkapkan, 80 persen dari total armada Organda Unit Trisakti yang mencapai sekitar dua ribuan sudah dapat beroperasi dengan normal dalam dua pekan ini dan 50 persen barang yang menumpuk di gudang-gudang juga sudah bisa terangkut.

“Jumlah armada yang berangkat setiap hari sekitar 300-350 unit, tapi karena ada yang beroperasi dua kali dalam sehari totalnya jadi 600-an unit,” katanya.

Sedangkan volume angkutan rata-rata mencapai 1000 rit perhari. Sebelumnya, operasional armada Organda Unit Trisakti sempat turun sekitar 30 persen karena kesulitan bahan bakar tadi.

Tidak ada komentar: