A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 29 Juni 2011

APBMI Terapkan Moratorium

Khawatir Depo Kontainer Kelebihan Kapasitas

BANJARMASIN – Pemberian izin kepada perusahaan bongkar muat yang ingin membuka cabang di Banjarmasin harus ditangguhkan untuk sementara waktu. Langkah moratorium ini terpaksa diambil karena dikhawatirkan depo kontainer yang ada saat ini akan kelebihan kapasitas.

Ketua DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalsel Djumadri Masrun kemarin mengatakan, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Di sisi lain, infrastruktur pelabuhan masih dalam tahap pengembangan.

“Sementara kita menahan perusahaan yang ingin membuka cabang karena kita kesulitan depo kontainer. Kalau bisa ada pihak swasta murni yang menanamkan investasi, sehingga bisa menampung kontainer yang kelebihan stok di pelabuhan,” ucapnya.

Saat ini, ada sekitar 44 perusahaan bongkar muat yang berada di bawah naungan APBMI Kalsel, dan 12 perusahaan di antaranya berlokasi di lingkungan pelabuhan.

Dibeberkannya, volume bongkar muat di Pelabuhan Trisakti pada tahun 2010 lalu mengalami kenaikan sebesar 20 persen, sedangkan pada tahun 2011 mencapai 30 persen. Menurutnya, peningkatan terutama dipicu karena adanya proyek pembangunan PLTU.

“Aspal, semen, tiang pancang, tiang listrik, dan betonizer untuk proyek PLTU sekarang lagi musimnya masuk,” katanya.

Sementara itu, menyusul kembali lancarnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk angkutan darat di pelabuhan, aktivitas bongkar muat kapal yang sebelumnya ikut terganggu pun juga sudah mulai kembali normal.

“Tadinya, kapal yang mestinya bisa selesai bongkar dua sampai tiga hari, jadi molor sampai satu minggu karena truk pengangkutnya harus antre bahan bakar. Tapi sekarang semua sudah bisa teratasi,” ujarnya.

Tidak ada komentar: