Garap Gadai Emas dan Dana Talangan Haji
BANJARMASIN – Bank Kalsel Syariah melebarkan sayap bisnisnya dengan menggarap program gadai emas dan dana talangan haji.
Pemimpin Divisi Bisnis Syariah Bank Kalsel Hasan melalui Pemimpin Bidang Pemasaran Syariah A Fatrya Putra mengatakan, hal itu sejalan dengan fokus kerja Bank Kalsel Syariah pada tahun 2011 ini, yakni mengembangkan porsi pendapatan nonbunga atau fee based income.
“Kita baru soft launching gadai emas sejak bulan Februari lalu, tapi antusiasme masyarakat sudah bagus,” ujarnya. Pada tahun pertama ini, lanjutnya, gadai emas belum ditarget secara kuantitatif.
Karena ini produk spesifik, maka diperlukan keahlian khusus sehingga tahun ini pihaknya akan memprioritaskan pelatihan sumber daya manusianya terlebih dulu. “Tahun depan baru betul-betul action,” tukasnya.
Gadai emas sendiri dilirik karena peluang bisnisnya yang masih terbuka lebar mengingat yang bisa menjual produk gadai hanya bank syariah, sedangkan bank konvensional tidak bisa.
“Ini juga dalam rangka mendukung pencapaian target laba dari fee based income,” tambahnya. Adapun pada tahun 2011 ini, Bank Kalsel Syariah menargetkan kenaikan laba hampir 45 persen dibanding posisi pada akhir Desember 2010.
Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan dana tunai. Sedangkan bank syariah tidak diperkenankan memberi pinjaman dalam bentuk uang tunai.
“Kalau di bank konvesional ada kredit multiguna, di mana pinjaman yang diberikan bisa digunakan untuk apa saja. Sedangkan kalau di bank syariah, harus jelas dulu dananya akan digunakan untuk apa,” terangnya.
Sedangkan dana talangan haji atau yang diistilahkan dengan jazirah juga sudah diluncurkan ke pasaran meski juga baru sebatas soft opening. “Untuk haji regular, dana talangan ini bisa digunakan baik untuk mendapatkan seat maupun pelunasan. Sedangkan untuk haji plus, kita coba berafiliasi dengan sejumlah biro perjalanan haji dan umrah,” tuturnya.
BANJARMASIN – Bank Kalsel Syariah melebarkan sayap bisnisnya dengan menggarap program gadai emas dan dana talangan haji.
Pemimpin Divisi Bisnis Syariah Bank Kalsel Hasan melalui Pemimpin Bidang Pemasaran Syariah A Fatrya Putra mengatakan, hal itu sejalan dengan fokus kerja Bank Kalsel Syariah pada tahun 2011 ini, yakni mengembangkan porsi pendapatan nonbunga atau fee based income.
“Kita baru soft launching gadai emas sejak bulan Februari lalu, tapi antusiasme masyarakat sudah bagus,” ujarnya. Pada tahun pertama ini, lanjutnya, gadai emas belum ditarget secara kuantitatif.
Karena ini produk spesifik, maka diperlukan keahlian khusus sehingga tahun ini pihaknya akan memprioritaskan pelatihan sumber daya manusianya terlebih dulu. “Tahun depan baru betul-betul action,” tukasnya.
Gadai emas sendiri dilirik karena peluang bisnisnya yang masih terbuka lebar mengingat yang bisa menjual produk gadai hanya bank syariah, sedangkan bank konvensional tidak bisa.
“Ini juga dalam rangka mendukung pencapaian target laba dari fee based income,” tambahnya. Adapun pada tahun 2011 ini, Bank Kalsel Syariah menargetkan kenaikan laba hampir 45 persen dibanding posisi pada akhir Desember 2010.
Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan dana tunai. Sedangkan bank syariah tidak diperkenankan memberi pinjaman dalam bentuk uang tunai.
“Kalau di bank konvesional ada kredit multiguna, di mana pinjaman yang diberikan bisa digunakan untuk apa saja. Sedangkan kalau di bank syariah, harus jelas dulu dananya akan digunakan untuk apa,” terangnya.
Sedangkan dana talangan haji atau yang diistilahkan dengan jazirah juga sudah diluncurkan ke pasaran meski juga baru sebatas soft opening. “Untuk haji regular, dana talangan ini bisa digunakan baik untuk mendapatkan seat maupun pelunasan. Sedangkan untuk haji plus, kita coba berafiliasi dengan sejumlah biro perjalanan haji dan umrah,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar