A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 02 Juni 2011

Harga Daging Ayam Kembali Menanjak

Pengumpul Dilema Ikut Naikkan Harga

BANJARMASIN – Menjelang bulan Rajab, harga daging ayam di pasaran mulai bergerak naik. Dibanding minggu lalu, harga rata-rata daging ayam ras dan ayam kampung di pasar-pasar tradisional di Banjarmasin pada pekan ini mengalami kenaikan sekitar Rp 2 ribu.

Harga rata-rata daging ayam ras yang sebelumnya Rp 20 ribu perkilogram kini menjadi Rp 22 ribu perkilogram, sedangkan harga rata-rata daging ayam kampung dari Rp 33 ribu perkilogram menjadi Rp 35 ribu perkilogram.

Lain halnya dengan kondisi di tingkat pengumpul. Mereka justru menghadapi dilema untuk menaikkan harga jual mengingat harga ayam saat ini sudah cukup tinggi.

Syaiful, salah seorang pengumpul ayam di Jl Pangeran Antasari Banjarmasin kemarin mengatakan, untuk sementara ini ia lebih memilih untuk menahan harga di angka Rp 18 ribu perkilogram.

“Kalau melihat pasar sepertinya tidak memungkinkan untuk menaikkan harga karena harganya sudah tinggi,” ujarnya.

Diungkapkannya, tiga bulan yang lalu harga ayam masih berada di bawah kisaran Rp 9 ribu perkilogram. Namun, sejak stok di tingkat broker menipis, harga perlahan-lahan naik hingga sekarang menyentuh Rp 18 ribu perkilogram. Kekosongan stok ini terutama terjadi pada ayam ukuran besar atau dua kilogram ke atas.

“Kekosongan stok ini kemungikinan lantaran pasokan bibit dari Jawa terlambat,” katanya.

Akibatnya, ayam yang mau dipanen pun di bawah jumlah yang dibutuhkan. Kebutuhan daging ayam sendiri di Banjarmasin mencapai sekitar 10-15 ribu ekor perhari.

“Kalau bibit terkendala, stok jadi kosong,” ucapnya.

Ditambahkannya, jika stok tak segera kembali normal, maka tidak menutup kemungkinan ia pun akan ikut menaikkan harga jual.

Tidak ada komentar: