A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 15 Juni 2011

Stok Produk UKM Masih On Off

Hambat Pemasaran di Hypermart

BANJARMASIN – Hypermart membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Banjarmasin yang ingin memasarkan produknya di gerai hipermarket yang berada di kawasan Duta Mall itu.

Dalam kegiatan Temu Konsultasi Kemitraan bagi UKM se-Kalimantan Selatan yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Kalsel di Hotel Roditha Banjarmasin kemarin, Store Manager Hypermart Banjarmasin Mardi mengatakan bahwa sebetulnya selama ini sudah ada produk UKM yang masuk di Hypermart.

“Sekarang kami ingin lebih mengenalkan lagi,” ujarnya.

Diungkapkannya, selama ini ada ratusan pelaku UKM dari berbagai daerah yang telah menjadi mitra Hypermart Banjarmasin, baik dengan sistem beli putus maupun konsinyasi. Namun, khusus UKM di Banjarmasin baru sekitar 10-15 UKM saja. Produknya antara lain kue-kue kering, amplang, teh, sirup, dan kerajinan tangan seperti keranjang buah.

“Kami harapkan para UKM lebih proaktif. Silakan yang berminat masuk ke Hypermart asal sesuai dengan ketentuan yang ada,” katanya.

Beberapa ketentuan yang dimaksud antara lain SIUPP, rekening bank, dan tanda daftar perusahaan (TDP) untuk perusahaan, sedangkan bagi perorangan cukup KTP dan rekening bank saja.

“Sedangkan terkait produknya, tentu harus ada brand (merek, red). Khusus untuk makanan atau minuman, pada kemasan wajib menyertakan komposisi, masa kadaluarsa, berat bersih, dan lain-lain yang biasa menjadi objek pemeriksaan BPOM,” terangnya.

Di luar itu, kualitas kemasan produk dan proyeksi bisnis UKM yang bersangkutan juga sangat menentukan.

“Kita pasti lihat juga apakah produknya akan laku atau tidak,” tambahnya.

Disinggung soal omset produk UKM yang selama ini sudah eksis di Hypermart, menurutnya bervariasi mulai dari di bawah Rp 5 juta pertahun sampai di atas ratusan juta.

Ditambahkannya, stok produk UKM yang ada di Hypermart terkadang masih on off dan ini menjadi masalah tersendiri.

“Terkadang mereka mengalami kesulitan bahan baku atau modal yang belum kembali, sehingga tidak berproduksi dan stok barang kosong,” ucapnya.

Tidak ada komentar: