BANJARMASIN – Pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar secara tertutup untuk bus dan angkutan umum plat kuning dalam rangka menjamin kelancaran arus mudik Lebaran kemungkinan besar baru akan diberlakukan pada pekan depan atau minggu kedua Ramadan.
Seperti diketahui, Pertamina bersama Organda telah bersepakat untuk menerapkan pendistribusian tertutup angkutan penumpang. Selain meminimalisir antrean solar di SPBU, langkah ini bertujuan juga agar krisis BBM jenis solar di Kalsel tidak sampai mengganggu aktivitas mudik masyarakat jelang Lebaran nanti.
Tadinya, sistem ini dijadwalkan sudah bisa berjalan mulai awal puasa lalu. Namun, Sales Area Manager Pertamina Kalselteng Iin Febrian mengatakan bahwa saat ini masih ada persiapan yang belum rampung sehingga jadwal terpaksa diundur.
“Hanya masalah administrasi saja. Kemungkinan kita baru jalan minggu depan,” katanya
Dalam sistem distribusi tertutup, angkutan yang dilayani harus melalui verifikasi untuk menutup peluang terjadinya penyalahgunaan, sehingga penerapannya memang tidak sederhana dan membutuhkan persiapan matang sebagai bentuk sikap kehati-hatian.
Namun demikian, Pertamina telah menunjuk secara resmi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang akan menjadi operator pelaksana dalam penerapan sistem distribusi tertutup angkutan penumpang Lebaran ini, yakni SPBU Gambut dan SPBU Liang Anggang.
“SPBU pelaksana sudah kita tentukan meski pelaksanaannya diundur. Kami harapkan kebijakan ini dapat mengurangi keresahan di masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan kuota BBM khusus untuk angkutan penumpang yang akan disalurkan ke kedua SPBU tersebut sekitar 16 kiloliter perhari. Angka ini didapat berdasarkan estimasi kebutuhan angkutan penumpang yang beroperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar