A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 04 Oktober 2011

Oktober Puncak Panen Lahan Lebak

BANJARMASIN – Harga beras di Kota Banjarmasin pada bulan September 2011 mencatat penurunan 0,37 persen. Kondisi ini tak terlepas dari melimpahnya pasokan beras lokal.
Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (Distan TPH) Kalimantan Selatan Erna Heryati mengatakan bahwa tren penurunan harga beras berpeluang terus berlanjut pada 2-3 bulan ke depan.
“Bulan ini merupakan puncak panen di lahan lebak. Beberapa daerah sudah mengkonfirmasi akan melakukan panen raya,” ujarnya, kemarin.
Salah satu daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara, tepatnya di Alabio dimana terdapat sedikitnya 4 ribu hektare sawah yang siap panen pada pertengahan bulan Oktober ini.
“Kemudian menyusul Hulu Sungai Tengah dan sebagian Hulu Sungai Selatan. Intinya, pasokan beras kita aman,” katanya.
Sepanjang tahun ini, harga beras lokal memang relatif stabil. Hal itu berdampak positif terhadap tingkat inflasi, mengingat tingkat inflasi sangat sensitif terhadap gejolak harga beras.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, inflasi Kota Banjarmasin pada bulan September 2011 berada di kisaran 0,17 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender atau periode Januari-September 2011 tercatat sebesar 3 persen.
“Angka tiga persen ini menunjukkan kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah cukup efektif,” ucap Kepala BPS Kalsel Iskandar Zulkarnaen.
Beberapa komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama bulan September 2011 adalah cabai merah, ikan gabus, dan daging ayam. Masing-masing mengalami kenaikan harga sebesar 31,9 persen, 22,6 persen, dan 19,4 persen.
Sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi antara lain kelompok transport, terutama didorong oleh penurunan harga tiket pesawat sebesar 17,6 persen. 

Tidak ada komentar: