Kepala
Bidang Pemasaran dan Pengolahan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan
Holtikultura (Distan TPH) Kalimantan Selatan Erna Heryati mengatakan bahwa tren
penurunan harga beras berpeluang terus berlanjut pada 2-3 bulan ke depan.
“Bulan ini merupakan
puncak panen di lahan lebak. Beberapa daerah sudah mengkonfirmasi akan
melakukan panen raya,” ujarnya, kemarin.
Salah satu
daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara, tepatnya di Alabio
dimana terdapat sedikitnya 4 ribu hektare sawah yang siap panen pada
pertengahan bulan Oktober ini.
“Kemudian
menyusul Hulu Sungai Tengah dan sebagian Hulu Sungai Selatan. Intinya, pasokan
beras kita aman,” katanya.
Sepanjang
tahun ini, harga beras lokal memang relatif stabil. Hal itu berdampak positif
terhadap tingkat inflasi, mengingat tingkat inflasi sangat sensitif terhadap
gejolak harga beras.
Berdasarkan
hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, inflasi Kota Banjarmasin pada
bulan September 2011 berada di kisaran 0,17 persen. Sedangkan laju inflasi
tahun kalender atau periode Januari-September 2011 tercatat sebesar 3 persen.
“Angka tiga
persen ini menunjukkan kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah cukup efektif,” ucap
Kepala BPS Kalsel Iskandar Zulkarnaen.
Beberapa
komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama
bulan September 2011 adalah cabai merah, ikan gabus, dan daging ayam.
Masing-masing mengalami kenaikan harga sebesar 31,9 persen, 22,6 persen, dan
19,4 persen.
Sedangkan
komoditas yang menahan laju inflasi antara lain kelompok transport, terutama
didorong oleh penurunan harga tiket pesawat sebesar 17,6 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar