A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Kamis, 29 Desember 2011

Pedagang Kembali ke Pemukiman

Setelah Relokasi ke Mantuil Ditunda

BANJARMASIN – Pasca diundurnya jadwal pemusatan tempat penampungan dan pemotongan ayam ke Jl Tembus Mantuil hingga Januari 2012, untuk sementara para pedagang masih dapat bertahan di tempat usaha mereka yang lama. Mobil pengangkut ayam yang sebelumnya hanya boleh lewat Jl Lingkar Selatan, kini juga bebas melenggang di dalam kota tanpa takut ditilang aparat.
Sebenarnya, saat relokasi dijalankan pada tanggal 21 Desember 2011 lalu dan larangan mobil pengangkut ayam masuk kota diberlakukan, tak semua pedagang ayam mematuhinya. Seperti para pedagang yang memiliki tempat penampungan dan pemotongan ayam di tengah pemukiman warga di Jl Pangeran Antasari Gg Sampurna, mereka tetap saja membandel dan mengantar ayam-ayamnya ke lokasi tersebut. Di kawasan ini, terdapat sedikitnya delapan titik penampungan dan pemotongan ayam. Untuk mengelabui petugas gabungan yang berjaga, pengiriman ayam dilakukan pada dini hari. 
“Biasanya pukul 17.00 mobil-mobil mulai datang, tapi setelah dilarang mereka baru masuk sekitar pukul 03.00 pagi,” tutur Ketua RT 4 Gg Sampurna Sirat Matrasid, kemarin.
Hal itu diketahuinya dari warga yang tengah ronda. Pada saat itu, lanjutnya, petugas yang diturunkan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk melakukan penjagaan di depan Gg Sampurna sudah pergi. Penjagaan sendiri hanya dilakukan sampai pukul 24.00.
Pada Selasa (27/12) lalu, setelah mendapat lampu hijau dari Walikota Banjarmasin untuk kembali beraktivitas di tempat lama, malam harinya mobil-mobil pengangkut ayam berdatangan sekitar pukul 22.00. Namun, jumlahnya masih tak sebanyak biasa. 
Menanggapi hal ini, warga Gg Sampurna hanya pasrah. Dikatakan Sirat, pihaknya tak ingin terpancing emosi sehingga membuat suasana tidak kondusif. 
“Kalau warga kita suruh demo, sama artinya dengan mengadu masyarakat. Kami tidak ingin seperti itu, kalau bisa pemko saja bagaimana caranya bisa memindahkan pedagang,” harapnya.
Lagipula, sambungnya, puluhan orang petugas yang diturunkan Pemko Banjarmasin saja tak sanggup menghalangi pedagang masuk kota. Di depan Gg Sampurna sendiri, sedikitnya ada 40 orang petugas yang berjaga.
“Walikota saja dicueki, apalagi masyarakat,” tukasnya. 
Sementara itu, kemarin pengiriman ayam mulai terlihat ramai pukul 19.30. Sekitar empat mobil terlihat masuk ke dalam gang. Biasanya, rata-rata ada 18 buah mobil yang datang. 

Tidak ada komentar: