A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 03 Januari 2012

Distribusi Elpiji 3 Kg Terganggu Cuaca

Pertamina Percepat Operasional Mini Depot

BANJARMASIN – Di tengah penarikan pasokan minyak tanah (mitan) yang menyebabkan kelangkaan dan melambungnya harga bahan bakar rumah tangga itu di pasaran, mestinya ketersediaan elpiji sebagai bahan bakar alternatif harus diamankan. Namun, saat ini distribusi elpiji ke Kota Banjarmasin justru tengah bermasalah, khususnya elpiji 3 kg.
“Memang kendala utamanya suplai dari Balikpapan, pertama karena masalah jarak, kedua faktor cuaca yang sering hujan,” ujar Sales Representative LPG Pertamina Region IV Kalsel Adi Bagus Haqqi, kemarin.
Selain itu, kondisi jalan di perbatasan Kalsel-Kaltim yang mengalami kerusakan ikut menambah runyam masalah pengiriman elpiji. Sedangkan stok elpiji di Balikpapan sendiri menurutnya sangat cukup.
“Biasanya tiga hari sudah bisa bolak-balik Balikpapan-Banjarmasin-Balikpapan. Tapi karena masalah-masalah tadi, bisa sampai empat hari,” katanya.
Untuk meminimalisir dampak keterlambatan ini, pihaknya pun hanya bisa berupaya mengoptimalkan pengisian elpiji.
“Kalau pengiriman datangnya malam, pengisian dilakukan pada saat itu juga,” terangnya.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya juga sedang berusaha menggenjot percepatan operasional mini depot LPG di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Dengan adanya mini depot ini, maka akan memperpendek jarak pengiriman elpiji.
“Kami akan melakukan uji coba pada bulan ini. Kalau tidak ada pertimbangan lain, Januari ini juga kita operasikan,” tuturnya.
Dijelaskannya, mini depot LPG di Kabupaten Batola akan mendapat suplai dari Pulau Jawa dengan sistem distribusi dari kapal ke kapal. Kapasitas mini depot LPG ini sendiri diklaim mampu mencukupi kebutuhan Kalsel dan Kalteng.
“Sistemnya dari kapal tangki yang besar, disalurkan ke kapal-kapal yang lebih kecil,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Banjarmasin, Hanisa mengungkapkan bahwa gangguan distribusi elpiji ini menyebabkan pasokannya menurun. Hal itu dirasakannya sejak dua bulan lalu.
“Tapi yang paling parah kira-kira sebulan terakhir,” tukasnya.
Biasanya, ia mendapat jatah elpiji 3 kg sebanyak 500 tabung perminggu. Penjualan sendiri rata-rata berkisar 50 tabung perhari. Sejak adanya gangguan, pasokan berkurang menjadi 100 tabung perminggu. Terakhir ia memesan elpiji 3 kg pada hari Jumat (30/12), dan hanya mendapat kiriman 50 tabung saja.
“Katanya ada masalah pengiriman dari Balikpapan. Jadi, pasokannya berkurang dan harus bagi-bagi dengan pangkalan yang lain,” katanya.

Tidak ada komentar: