A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 03 Januari 2012

Januari, Pasokan Terakhir Mitan Bersubsidi

BANJARMASIN – Akhir Januari 2012 ini, warga Kota Banjarmasin hanya bisa menikmati minyak tanah (mitan) nonsubsidi. Pasalnya, mitan bersubsidi bakal ditarik sepenuhnya dari peredaran.
“Januari akhir tidak ada mitan subsidi, yang ada hanya mitan nonsubsidi,” ujar Sales Area Manager PT Pertamina (Persero) Kalselteng Asep Wicaksono Hadi.
Saat ini, harga mitan nonsubsidi berada di kisaran Rp 9 ribu perliter. Sejak konversi mitan ke elpiji di Kota Banjarmasin dinyatakan closed atau sudah terlaksana 100 persen pada bulan Oktober 2011 lalu, pasokan mitan bersubsidi secara bertahap dikurangi, masing-masing 50 persen pada bulan Oktober dan 75 persen pada bulan November.
“Dari alokasi sebelumnya 4,3 ribu KL, pada bulan Oktober tinggal 2,1 ribu KL, dan di bulan November tinggal 1 ribu KL,” paparnya.
Di sisi lain, seiring dengan pengurangan pasokan mitan, konsumsi elpiji pun diklaim meningkat. Sales Representative LPG Pertamina Region IV Kalsel Adi Bagus Haqqi mengungkapkan, tren konsumsi elpiji baik isi 12 kg maupun 3 kg mengalami kenaikan.  
“Yang lebih tinggi memang pertumbuhan elpiji 3 kg, kenaikannya kurang lebih 25 persen, sedangkan 12 kg hanya sekitar 5 persen saja,” sambungnya.
Pernyataannya itu sekaligus menepis kekhawatiran terjadinya pengoplosan elpiji 3 kg ke elpiji 12 kg seperti yang marak diberitakan di daerah lain.
“Kalau permintaan elpiji 12 kg menurun, sedangkan 3 kg naik, bisa saja ada dugaan oplosan. Tapi sementara hal tersebut belum ada. Tren permintaan elpiji 12 kg maupun 3 kg dua-duanya dalam posisi bagus,” tuturnya.
Untuk menjamin kelancaran distribusi elpiji 3 kg, di Banjarmasin sudah ada dua unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan 18 agen. Terkait masalah harga, pihaknya mengaku tak bisa bisa mengontrol hingga ke tingkat pedagang eceran. Adapun harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah hanya berlaku untuk pangkalan.
Yang lebih dikhawatirkan pihaknya saat ini justru masalah perembesan mitan bersubsidi dari 9 kabupaten di Kalimantan Selatan yang belum melaksanakan konversi.
“Belum ada informasi  kapan konversi di 9 kabupaten tersebut dilakukan, karena wewenang sepenuhnya di pemerintah pusat,” ucapnya.
Sementara itu, sejak ada penarikan mitan bersubsidi, pangkalan mitan di Kota Banjarmasin rata-rata hanya mendapat pasokan mitan satu tangki perbulan. Harganya pun melonjak dari Rp 3.500 perliter menjadi Rp 5 ribu perliter.
“Katanya bulan Januari tidak ada lagi pasokan mitan,” kata Hanisa, salah satu pemilik pangkalan mitan di Jl Jahri Saleh Kelurahan Surgi Mufti.
Meski permintaan mitan tak lagi seramai saat sebelum konversi, namun menurutnya tetap saja mitan yang dijualnya selalu habis diburu.
“Terutama diborong gerobak- gerobak. Cuma memang agak kurang dibanding dulu,” ucapnya.

Tidak ada komentar: