A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 04 Januari 2012

Relokasi Ditunda Dua Bulan


Pemko Penuhi Tuntutan Pedagang Ayam

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin makin melunak menghadapi pedagang ayam. Saat jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin yang dipimpin Asisten II Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Bambang Budianto bersama sejumlah pedagang melakukan peninjauan ke Rumah Potong Hewan (RPU) Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin di Jl Tembus Mantuil kemarin, disepakati bahwa pedagang akan pindah setelah fasilitas RPH dibenahi sesuai tuntutan mereka, salah satunya penambahan tempat untuk pemotongan dan penyiangan ayam. 

Diperkirakan, penambahan tempat akan rampung dalam waktu dua bulan. Dengan kata lain, relokasi para pedagang ayam dipastikan bakal lewat dari toleransi waktu yang diberikan Walikota Banjarmasin Muhidin pada 15 Januari 2011. 
 “Batas waktu dua bulan akan dioptimalkan. Sekarang kami harus mencari dana talangan, nanti kami  minta persetujuan dewan untuk melakukan perubahan anggaran,” tutur Asisten II Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Bambang Budianto kepada wartawan.
Hasil kesepakatan ini, lanjutnya, akan dituangkan dalam bentuk tertulis, intinya setelah saran dipenuhi pedagang mau pindah. 
“Ini yang penting, jangan sampai nanti ingkar lagi,” tukasnya.
Tambahan tempat untuk pemotongan dan penyiangan sendiri bakal dibangun di belakang tiap-tiap blok penampungan ayam dengan luas 6x108 meter. Bangunan terdiri dari lantai dan atap tanpa dinding dan sekat. Di RPH, ada empat blok penampungan ayam yang telah disediakan selain  satu blok khusus untuk pedagang Pasar Bim. Masing-masing blok dibagi menjadi 18 unit tempat penampungan dengan luas setiap unit 6x8 meter. 
Untuk dana pembangunan, karena tidak direncanakan, Pemko Banjarmasin terpaksa melakukan pergeseran anggaran, kemungkinan besar anggaran untuk pemagaran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Jl RK Ilir senilai Rp 150 juta yang akan dialihkan. Sementara itu, pedagang menolak direlokasi selama keinginan mereka belum dipenuhi. 
“Baiknya selesaikan dulu, baru kami pindah serempak,” ujar Porlansyah, salah seorang pedagang.
Pedagang lainnya, H Sani juga meminta Pemko Banjarmasin bersikap tegas terhadap seluruh pedagang dan tidak memberikan dispensasi bagi siapapun. 
“Kami akan pindah serentak, asal jangan ada yang diberi dispensasi,” katanya.
Sebelumnya, beberapa pedagang ayam yang sudah bersedia pindah ke RPH ikut-ikutan kembali ke tempat usaha mereka yang lama karena ada beberapa pedagang yang masih bebas beraktivitas di luar RPH. Seperti yang dilakukan H Ancah, salah seorang pedagang ayam di Jl Keramat. 
“Sempat pindah ke RPH beberapa hari, tapi karena yang lain pindah saya ikut pindah juga,” ucapnya. 

1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut