Pemda
Tidak Perhatian Pada Satwa
BANJARMASIN
- Centre for Orangutan Protection (COP) menyerukan penutupan Kebun Binatang
Mini (KBM) di Jl Jahri Saleh Banjarmasin. Dalam siaran pers yang dirilis
pertengahan Agustus tadi, LSM penyelamat orangutan yang berpusat di Jakarta itu
menilai pemerintah daerah tidak memiliki inisiatif untuk mengupayakan perbaikan
kandang dan peningkatkan kesejahteraan satwa koleksinya.
Area Manager Kalimantan COP Ramadhani
yang dihubungi Radar Banjarmasin mengatakan, pihaknya sudah dua tahun
memantau sejumlah kebun binatang, salah satunya kebun binatang di Banjarmasin.
“Intinya,
manajemen kebun binatang tidak ada itikad baik,” ucapnya, Rabu (22/8).
Diungkapkannya, ada lima aspek yang
dinilai, antara lain kesehatan satwa dan pakan. Kemudian kenyamanan satwa secara
fisik, kebebasan mengekspresikan perilaku alamiahnya, serta keamanan dari gangguan
satwa lain maupun pengunjung.
“Orangutan
yang ada di sana tampak sakit dan sangat kurus. Terlihat darah di kotorannya.
Tidak ada tempat untuk menghindar dari gangguan para pengunjung yang usil. Ada
juga pengunjung yang mencoba memberikan rokok. Jika tidak segera dievakuasi,
orangutan tersebut pasti mati,” tuturnya.
Selain
orangutan, ada berbagai jenis satwa liar lainnya seperti beruang madu,
bekantan, monyet ekor panjang, dan beruk. Secara umum, sambungnya, mereka
selalu kelaparan dan hanya diberi makan pisang sekali dalam sehari.
COP
juga berpendapat, rencana perbaikan kandang pada tahun 2013 percuma. Secara
teknis, tidak dimungkinkan lagi dilakukan perbaikan karena lahan KBM terlalu
sempit dan kandang-kandang yang telah telanjur dibangun juga sangat salah
desainnya.
“Kandang
terlalu sempit, lantai terbuat dari semen dan pengunjung dapat dengan bebas
menyentuh satwa. Kondisi dan perlakuan buruk sehari-hari telah menyebabkan
ganguan kesehatan fisik dan mental yang serius pada satwa,” terangnya.
Secara
moral, lanjutnya, pemda juga tidak memiliki perhatian pada satwa. Contohnya, menghabiskan
dana Rp 917 juta hanya untuk memperbaiki taman, bukan fasilitas pemeliharaan
satwa seperti kandang, pakan, atau medis. Di sisi lain, pemeliharaan orangutan di
KBM tidak berizin.
“Langkah
pertama kami mengirim petisi ke Kementerian Kehutanan melalui BKSDA (Badan
Konservasi Sumber Daya Alam, Red) agar segera menutup KBM. Jika tak ada
reaksi dalam sepekan ke depan, kami akan demonstrasi,” katanya.
Bukan
Sumber PAD, Tak Masalah KBM Ditutup
Seruan LSM penyelamat orangutan Centre for Orangutan Protection (COP) agar
Kebun Binatang Mini (KBM) di Jl Jahri Saleh ditutup membuat Kepala Dinas
Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi berang.
Menurutnya,
LSM tersebut mestinya menyampaikan hasil pemantauan beserta rekomendasi untuk
Pemerintah Kota Banjarmasin sebelum menyuarakan penutupan. Setelah itu
dievaluasi lagi apakah rekomendasi yang diberikan sudah ditindaklanjuti atau
tidak.
“Apanya yang tidak memenuhi syarat? Harusnya
penilaian terbuka, jangan sepihak. Itu nggak adil, nggak fair,” katanya sengit.
Walaupun
sebenarnya, sambung Doyo, tidak masalah juga kalau KBM ditutup karena bukan
sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang potensial.
“Tapi
kan saya baru setahun menjabat, belum berbuat banyak karena terbatas anggaran.
Dalam rapat-rapat sudah ke arah sana (pembenahan KBM, Red). Kalau harus ditutup,
saya kecewa,” imbuhnya.
Kepala
UPTD Poliklinik dan KBM drh Inayatsyah membenarkan pemantauan yang dilakukan
COP. Beberapa bulan sekali mereka datang untuk mendata. Diakuinya, KBM memang
tidak memenuhi standar. Semua binatang koleksi yang dilindungi juga tak ada
izinnya.
“Saya
tidak mengerti kenapa bisa begitu, itu urusan kepala dinas yang terdahulu. Yang
jelas mengurus izin ke Kementerian Kehutanan bukan hal yang mudah.Tapi kami
sudah berkoordinasi dengan BKSDA, rencananya setelah lebaran ini permohonan
izin akan diajukan,” ujarnya.
Tapi
ia tak bisa terima pernyataan COP yang menyebut pihaknya mengabaikan kesehatan
dan pakan para binatang.
“Makanannya
standar kok, ada nasi, sayur, buah, untuk buaya ayam,” tukasnya.
Terpisah,
Kepala BKSDA Kalimantan Selatan Adib Gunawan yang dikonfirmasi mengatakan akan
berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Banjarmasin sebagai pengelola KBM.
“Kami
sudah tahu ada pemantauan itu. Karena di
bawah pemda, kami akan koordinasikan, kami berikan aturan-aturannya untuk
ditindaklanjuti,” ucapnya.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar