Biaya Operasional 2013 Naik
BANJARMASIN – Kapal wisata Kelabau milik Pemerintah Kota
Banjarmasin lagi-lagi bermasalah. Salah satu dari dua kapal yang setiap hari
tambat di dermaga depan Balaikota itu tidak bisa difungsikan karena mesinnya
rusak.
Anggota Komisi II DPRD Kota
Banjarmasin M Isnaini mengatakan, anggaran pemeliharaan kapal wisata tersebut
pada 2012 mencapai Rp 50 juta. Tapi angka sebesar itu seperti menguap karena
kapal kembali rusak. “Anggarannya boleh
dibilang fantastis, tapi seperti tidak terpelihara,” ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah tidak
menargetkan pendapatan dari operasional kapal wisata. Masyarakat yang memakai
kapal hanya ditarik biaya untuk bahan bakar dan ABK. “Kapal ini jarang dipakai, sewaktu-waktu saja.
Tidak berbanding lurus dengan biaya operasionalnya yang besar. Ya kita bilang
mubazir,” katanya.
Adapun kapal yang rusak kali ini
adalah kapal yang pada November 2010 lalu karam. Kala itu, kapal tersebut bocor
dan kekurangan dana untuk perbaikan. Kapal hanya diperbaiki seadanya dan
terpaksa mengandalkan mesin pompa untuk mengeluarkan air yang merembes. Dua
pekan kemudian, kapal seharga Rp 300
juta itu tiba-tiba tenggelam.
Kapten kapal wisata, Aran,
mengatakan kapal itu sudah diperbaiki. Namun, setelah diperbaiki kapal tak bisa
jalan. Praktis sudah hampir setahun kapal tidak lagi beroperasi. Menurutnya,
mesin kapal perlu diganti. Tapi perbaikan yang sebelumnya rupanya tidak tuntas.
“Harusnya ganti mesin dan harus didok
lagi. Sebelumnya perbaikan cuma di bodi bawah saja, mesinnya tidak,” katanya.
Selain kurangnya anggaran
perbaikan, untuk pemeliharaan harian kapal juga menurutnya tak ada. Pada 2013,
anggaran pemeliharan kapal dinaikkan menjadi Rp 244 juta. “Salah satu kapal memang kondisinya rusak
berat, mesinnya ngadat terus. Jadi tidak operasional,” tutur Sekretaris Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Banjarmasin Kartawinata dalam
rapat kerja dengan Komisi II, Rabu (16/1).
Sedang kapal yang sebuah lagi juga
baru diperbaiki. Dana yang diperlukan sekitar Rp 70 juta. Itupun, katanya,
sebagian ditomboki Walikota Banjarmasin Muhidin karena anggaran dinas tak
cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar