BANJARMASIN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin
mengembuskan angin segar bagi SMA dan SMK yang membutuhkan peningkatan sarana
fisik.
Dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2013 untuk
SMA dan SMK naik drastis. Dari Rp 700 juta pada tahun lalu, menjadi Rp 16
miliar.
“Tapi juknis (petunjuk teknis) pelaksanaannya belum turun,”
ujar Kepala Disdik Kota Banjarmasin Nor Ipansyah.
Total DAK bidang pendidikan tahun 2013 yang diberikan untuk
Kota Banjarmasin sendiri hampir Rp 30 miliar. Sedangnya Rp 14 miliar sisanya
untuk SD dan SMP.
Dari APBD Kota Banjarmasin tahun 2013 juga menganggarkan dana
untuk pembangunan sekolah. Ada 14 sekolah yang bakal kecipratan proyek senilai
Rp 8,6 miliar lebih ini, baik SD, SMP, maupun SMA.
“Pekerjaan fisik ini kemungkinan baru mulai dikerjakan bulan
Mei. Sampai sekarang belum ada kegiatan fisik,” tambahnya.
Meski dana yang dianggarkan setiap tahunnya cukup besar,
namun masalah fisik bangunan sekolah masih kerap dikeluhkan. Misalnya, pada
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan beberapa waktu
lalu, beberapa keluhan mengenai kondisi sekolah yang kekurangan kelas kembali
mencuat.
Seperti diungkapkan anggota dewan dari dapil Banjarmasin
Timur Ratna Juwita R, pihaknya menerima laporan empat sekolah di Kelurahan
Sungai Lulut kekurangan kelas. Yakni di SDN Sungai Lulut 5, SDN Sungai Lulut 6,
SDN Sungai Lulut 7, dan SDN Sungai Lulut 8.
“Karena kekurangan kelas, ada siswa yang harus masuk siang
dan kelas yang ada terpaksa dipakai bergantian,” kata anggota Komisi IV itu.
Masalah ini sudah ia sampaikan pada kesempatan rapat kerja
dengan Disdik. Disdik sendiri berjanji mengupayakan agar sekolah yang
kekurangan kelas tersebut bisa mendapat DAK pada tahun 2013. Jika sekolah rusak
berat, akan diusulkan ke pusat untuk mendapat dana blockgrant.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar