Pembangunan Kantor Bank Mega Dikeluhkan
BANJARMASIN – Pembangunan kantor baru Bank Mega Cabang
Banjarmasin di Jl S Parman dikeluhkan warga. Pelaksana proyek dituduh melanggar
peraturan daerah tentang bangunan panggung karena melakukan pengurukan.
Artinah, warga yang tinggal di Jl S Parman Nomor 35 RT 3
Kelurahan Antasan Barat tepat di sebelah lokasi pembangunan proyek, juga
mengeluh bagian rumahnya yang rendah sekarang terendam air bila hujan atau
pasang, padahal sebelumnya kondisi itu tidak pernah terjadi.
“Selama 30 tahun tinggal di sini tidak pernah begini,”
ujarnya.
Bagian rumahnya yang terendam merupakan bangunan lama. Di
sana ada beberapa buah kamar yang dulu dijadikan kos-kosan, namun sejak ada
masalah selama setahun terakhir ini, penghuni kos kabur. Ia sendiri tinggal di
bagian rumah yang dibangun belakangan dan lantainya lebih tinggi.
“Waktu dilakukan pengurukan pertama, kami sudah tegur, itu
sekitar April 2011. Katanya sementara saja untuk alat berat masuk. Kalau sudah
selesai digali lagi. Ternyata malah sekarang dipadatkan,” tutur purnawirawan
polwan di lingkungan Polda Kalsel yang terakhir berpangkat AKBP itu.
Ia melanjutkan, pembuangan air semuanya jatuh ke rumahnya
dan tidak bisa lari kemana-mana. Setelah ia melancarkan protes, ada reaksi dari
pelaksana proyek dengan membuat drainase di samping gedung. Selain itu, juga
dipasang pompa pada saluran yang berbatasan dengan rumah. Namun, seiring
selesainya pembangunan gedung, pelaksana proyek memberitahu bahwa pompa akan
dilepas dan selanjutnya tidak bertanggung jawab lagi.
“Kami sudah juga mengadu ke pemko, sudah dua kali rapat,
tapi sepertinya semua pihak saling lempar,” imbuh Artinah.
Jengkel, pihaknya pun kemudian memasang spanduk kecaman di
lantai dua rumahnya sejak Jumat pekan lalu.
Terpisah, Wahyu, humas PT Tatamulia Nusantara Indah selaku kontraktor
yang melaksanakan proyek mengatakan bahwa pihaknya bekerja sesuai instruksi. Ia
mengakui pihaknya melakukan pengurukan
untuk mendukung beban bangunan.
“Memang di perda harus panggung. Tapi masih bisa disiasati,
karena panggung itu kan artinya air tetap bisa dialirkan, maka kita bikinkan
saluran,” katanya.
Ia menambahkan, saluran di samping gedung sudah diubah
dimensi dan elevasinya dari perencanaan awal. Kemudian, pihaknya juga
mengusulkan kepada manajemen Bank Mega untuk menambah resapan air.
“Dari awal konsep Bank Mega cuma satu resapan, itu untuk
mengkover air buangan dari aktivitas kantor. Untuk buangan air dari luar, kami
sarankan bikin satu lagi, tapi belum tahu jawabannya,” sambungnya.
Pejabat Bank Mega Cabang Banjarmasin yang coba dikonfirmasi hingga
Selasa (16/4) kemarin belum berhasil ditemui. Namun, perwakilan Bank Mega
Jakarta yang melakukan pengawasan pembangunan gedung, Sendy, mengatakan bahwa
pihaknya tidak tinggal diam dalam menyikapi keluhan warga.
“Kita sedang coba cari jalan keluar dengan dinas terkait di
Pemerintah Kota Banjarmasin, bahkan pimpinan kami beberapa waktu lalu langsung
datang mengecek kondisi sebenarnya,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, selain faktor alam dan bangunan, masalah
limpahan air juga dikarenakan sistem drainase di kawasan Jl S Parman yang
kurang baik.
“Saluran drainase juga perlu dinormalkan. Tapi kita belum
tahu apakah pengerjaannya nanti bersama-sama atau dinas terkait yang kerjakan,”
lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang, Cipta Karya, dan
Perumahan Kota Banjarmasin Ahmad Fanani Saifudin melalui Kabid IMB dan
Pengawasan Bangunan M Fauzi Adenan mengatakan bahwa pihaknya sedang menangani
masalah ini.
“Memang lahannya sebagian diuruk, tapi dari mereka dicarikan
jalan keluarnya. Dibuatkan saluran, dipasang pompa, tapi belum maksimal,”
katanya.
Meski melanggar perda, tapi pihaknya lebih fokus pada solusi
daripada memikirkan sanksi. Ia mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan
evaluasi untuk mengatasi limpahan air.
“Solusinya kita melihat secara teknis saluran yang ada kemana
arahnya, lalu akan mengarahkan supaya aliran air ke sungai terdekat. Di rumah
Ibu Artinah itu tidak ada lagi tempat pembuangan air karena terkurung, sehingga
di sana juga harus dikoneksikan,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar