A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 17 Mei 2013

Ngaret 3 Jam, Kursi Banyak Lowong



Pertama Kali Paripurna Pakai Absen Panggil

BANJARMASIN – Rapat paripurna istimewa penyampaian catatan dan rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Banjarmasin tahun anggaran 2012 yang digelar Rabu (15/5) ngaret hampir tiga jam. Selain itu, banyak kursi anggota dewan yang tampak lowong.
Sedianya rapat dimulai pukul 10.00 WITA sesuai yang tertulis di undangan, tapi baru dibuka pukul 12.45 WITA. Absensi yang terisi hanya 25 orang dari jumlah anggota dewan seluruhnya 45 orang.
Sesaat setelah Ketua DPRD Kota Banjarmasin Abdul Gais membuka rapat, salah seorang anggota Komisi I, Khairul Saleh, menginterupsi. Ia meminta dilakukan absen panggil untuk mengecek kehadiran fisik anggota dewan.
“Lebih ideal bukan sekadar absen, tapi cek fisik. Memang rapat ini tidak mengharuskan kuorum, tapi  sebuah rapat dikatakan ideal paling tidak ada perwakilan fraksi,” cetusnya.
Namun, karena jadwal rapat sudah molor sekali, ketua dewan tidak mengindahkan usulan itu.
“Mengenai kawan-kawan yang tidak masuk, itu urusan fraksi. Pimpinan tidak bisa memaksa mereka masuk” ujar Gais.
Rapat kemudian dilanjutkan dengan pembacaan catatan dan rekomendasi dewan terhadap LKPj Walikota Banjarmasin tahun anggaran 2012. Catatan dan rekomendasi itu dihasilkan dari pembahasan-pembahasan yang sebelumnya dilakukan oleh komisi-komisi bersama SKPD terkait.
Baru pada rapat paripurna kedua yang beragendakan penetapan dan pengesahan sejumlah rancangan peraturan daerah (raperda), ketua dewan mengakomodir usulan cek fisik tersebut. Dari laporan yang diterimanya, anggota dewan yang menandatangani absensi ada 26 orang.
“Karena belum bisa kuorum dan rapat ini harus mengambil keputusan, saya minta staf menghitung anggota dewan perfraksi yang hadir, sesuai permintaan salah satu anggota dewan tadi,” kata Gais.
Hasilnya, anggota Fraksi PPP yang hadir tiga orang, satu orang izin umrah. Fraksi PKS anggotanya yang lima orang hadir semua, tapi dua orang berada di luar ruang rapat untuk melaksanakan salat dan ada urusan. Fraksi PBR juga hadir semuanya enam orang, tapi seorang sedang di musala melaksanakan salat. Dari Fraksi Golkar, lima orang hadir, satu orang izin umrah.
Kemudian, dari 11 anggota Fraksi Demokrat, dua orang absen dengan alasan sakit dan urusan keluarga. Berikutnya anggota Fraksi Gabungan, satu orang izin, empat orang lainnya hadir, tapi seorang sedang salat.
Sementara ada dua fraksi yang anggotanya tidak ada yang hadir sama sekali, yakni PAN yang beranggotakan lima orang, dan PDIP yang terdiri dari empat orang anggota. Padahal, sejumlah anggota kedua fraksi itu terlihat berseliweran di gedung dewan sebelum rapat dimulai.
Rapat lantas diskors sekitar 15 menit untuk menunggu semua anggota dewan yang hadir masuk ke ruangan. Setelah itu, ketua dewan kembali membuka rapat karena jumlah anggota dewan yang hadir sebenarnya sudah kuorum, namun ada beberapa orang yang tidak mengisi absen.
Diminta komentarnya seusai rapat, Ketua DPRD Kota Banjarmasin Abdul Gais mengatakan, pihaknya mengembalikan masalah anggota dewan yang kerap bolos rapat ke fraksi masing-masing. Soal absen fisik, menurutnya tergantung keinginan anggota dewan apakah akan terus diterapkan pada rapat-rapat berikutnya atau tidak.
“Kalau keinginan anggota begitu, kita mengakomodir saja,” ucapnya. 


Fraksi PAN Sengaja Tidak Hadir, Muhidin Kecewa
Walikota Banjarmasin Muhidin menyayangkan banyaknya anggota dewan yang absen pada kedua agenda rapat paripurna kemarin. Khususnya terhadap dua fraksi yang anggotanya tidak satupun berhadir.
“Apalagi saya mantan Ketua DPW PAN. Tidak satupun anggota dewan dari PAN yang hadir, tanpa kabar, apakah ini bentuk kekecewaan kepada saya?” tanyanya saat rapat paripurna kedua yang akan mengesahkan sejumlah raperda diskors.
Terkait Fraksi PDIP, ia menyayangkan karena salah satu anggotanya, Suyato, saat ini menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Banjarmasin.
Dikonfirmasi soal keterlambatan rapat yang menurut informasi sekretariat dewan disebabkan karena walikota menerima tamu dikantornya, Muhidin dengan tegas membantah.
“Tidak benar saya yang terlambat. Saya selalu koordinasi dengan protokol. Kalau di sini (dewan) tidak siap, lebih saya terima tamu di kantor kan? Lagipula jarak ke sini lima menit saja,” tukasnya.
Walikota sendiri tak mengikuti rapat paripurna kedua. Setelah skors dicabut, ia bergegas meninggalkan gedung dewan diikuti para ajudannya.
“Tulis saya saya pergi karena kecewa tidak ada anggota PAN yang hadir,” selorohnya.
Namun, setelah itu ia buru-buru menambahkan bahwa dirinya memiliki kesibukan lain. Sedangkan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Abdul Gais yang ditanya penyebab molornya rapat malah menuding kesibukan pihak ‘sebelah’, yang merujuk pada walikota. 
“Undangan kan jam sepuluh, mungkin kesibukan dari sebelah. Barangkali ada kendala pada persiapan kita juga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Fraksi PDIP yang juga Ketua BK yang belakangan masuk ke ruangan paripurna pada rapat kedua, Suyato, mengatakan bahwa tadinya semua rekannya hadir.
“Kita tunggu tidak mulai-mulai, dikira batal. Tidak ada pemberitahuan juga dari pemko atau sekretariat dewan. Kami sendiri ada urusan masing-masing,” kilahnya.
Terpisah, Ketua Fraksi PAN M Faisal Heryadi mengaku pihaknya memang sengaja tidak hadir, tapi menolak disebut memboikot.
“Ini bentuk kekecewaan kami, bukan pada walikota, tapi terhadap kepala-kepala SKPD yang saat pembahasan LKPj di komisi tidak hadir. Mestinya ini agenda penting, tapi mereka mengutamakan ke luar daerah,” tuturnya.
Tapi ditanya siapa saja kepala SKPD yang tidak hadir itu, ia malah meminta menanyakan ke sekretariat dewan.
“Di Komisi III saja hampir 70 persen kepala SKPD tidak hadir. Masa sekarang kami tidak hadir mereka protes?” tandasnya.

Tidak ada komentar: