Pertama Kali Paripurna Pakai Absen Panggil
BANJARMASIN – Rapat paripurna istimewa penyampaian catatan
dan rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota
Banjarmasin tahun anggaran 2012 yang digelar Rabu (15/5) ngaret hampir tiga
jam. Selain itu, banyak kursi anggota dewan yang tampak lowong.
Sedianya rapat dimulai pukul 10.00 WITA sesuai yang tertulis
di undangan, tapi baru dibuka pukul 12.45 WITA. Absensi yang terisi hanya 25
orang dari jumlah anggota dewan seluruhnya 45 orang.
Sesaat setelah Ketua DPRD Kota Banjarmasin Abdul Gais membuka
rapat, salah seorang anggota Komisi I, Khairul Saleh, menginterupsi. Ia meminta
dilakukan absen panggil untuk mengecek kehadiran fisik anggota dewan.
“Lebih ideal bukan sekadar absen, tapi cek fisik. Memang
rapat ini tidak mengharuskan kuorum, tapi sebuah rapat dikatakan ideal paling tidak ada
perwakilan fraksi,” cetusnya.
Namun, karena jadwal rapat sudah molor sekali, ketua dewan
tidak mengindahkan usulan itu.
“Mengenai kawan-kawan yang tidak masuk, itu urusan fraksi.
Pimpinan tidak bisa memaksa mereka masuk” ujar Gais.
Rapat kemudian dilanjutkan dengan pembacaan catatan dan
rekomendasi dewan terhadap LKPj Walikota Banjarmasin tahun anggaran 2012.
Catatan dan rekomendasi itu dihasilkan dari pembahasan-pembahasan yang
sebelumnya dilakukan oleh komisi-komisi bersama SKPD terkait.
Baru pada rapat paripurna kedua yang beragendakan penetapan
dan pengesahan sejumlah rancangan peraturan daerah (raperda), ketua dewan
mengakomodir usulan cek fisik tersebut. Dari laporan yang diterimanya, anggota
dewan yang menandatangani absensi ada 26 orang.
“Karena belum bisa kuorum dan rapat ini harus mengambil keputusan,
saya minta staf menghitung anggota dewan perfraksi yang hadir, sesuai
permintaan salah satu anggota dewan tadi,” kata Gais.
Hasilnya, anggota Fraksi PPP yang hadir tiga orang, satu
orang izin umrah. Fraksi PKS anggotanya yang lima orang hadir semua, tapi dua
orang berada di luar ruang rapat untuk melaksanakan salat dan ada urusan.
Fraksi PBR juga hadir semuanya enam orang, tapi seorang sedang di musala melaksanakan
salat. Dari Fraksi Golkar, lima orang hadir, satu orang izin umrah.
Kemudian, dari 11 anggota Fraksi Demokrat, dua orang absen
dengan alasan sakit dan urusan keluarga. Berikutnya anggota Fraksi Gabungan,
satu orang izin, empat orang lainnya hadir, tapi seorang sedang salat.
Sementara ada dua fraksi yang anggotanya tidak ada yang
hadir sama sekali, yakni PAN yang beranggotakan lima orang, dan PDIP yang
terdiri dari empat orang anggota. Padahal, sejumlah anggota kedua fraksi itu
terlihat berseliweran di gedung dewan sebelum rapat dimulai.
Rapat lantas diskors sekitar 15 menit untuk menunggu semua
anggota dewan yang hadir masuk ke ruangan. Setelah itu, ketua dewan kembali
membuka rapat karena jumlah anggota dewan yang hadir sebenarnya sudah kuorum,
namun ada beberapa orang yang tidak mengisi absen.
Diminta komentarnya seusai rapat, Ketua DPRD Kota
Banjarmasin Abdul Gais mengatakan, pihaknya mengembalikan masalah anggota dewan
yang kerap bolos rapat ke fraksi masing-masing. Soal absen fisik, menurutnya
tergantung keinginan anggota dewan apakah akan terus diterapkan pada
rapat-rapat berikutnya atau tidak.
“Kalau keinginan anggota begitu, kita mengakomodir saja,”
ucapnya.
Fraksi PAN Sengaja Tidak Hadir, Muhidin Kecewa
Walikota Banjarmasin Muhidin menyayangkan
banyaknya anggota dewan yang absen pada kedua agenda rapat paripurna kemarin.
Khususnya terhadap dua fraksi yang anggotanya tidak satupun berhadir.
“Apalagi saya mantan Ketua DPW PAN. Tidak satupun anggota
dewan dari PAN yang hadir, tanpa kabar, apakah ini bentuk kekecewaan kepada
saya?” tanyanya saat rapat paripurna kedua yang akan mengesahkan sejumlah
raperda diskors.
Terkait Fraksi PDIP, ia menyayangkan karena salah satu
anggotanya, Suyato, saat ini menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota
Banjarmasin.
Dikonfirmasi soal keterlambatan rapat yang menurut informasi
sekretariat dewan disebabkan karena walikota menerima tamu dikantornya, Muhidin
dengan tegas membantah.
“Tidak benar saya yang terlambat. Saya selalu koordinasi
dengan protokol. Kalau di sini (dewan) tidak siap, lebih saya terima tamu di
kantor kan? Lagipula jarak ke sini lima menit saja,” tukasnya.
Walikota sendiri tak mengikuti rapat paripurna kedua.
Setelah skors dicabut, ia bergegas meninggalkan gedung dewan diikuti para
ajudannya.
“Tulis saya saya pergi karena kecewa tidak ada anggota PAN
yang hadir,” selorohnya.
Namun, setelah itu ia buru-buru menambahkan bahwa dirinya
memiliki kesibukan lain. Sedangkan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Abdul Gais yang
ditanya penyebab molornya rapat malah menuding kesibukan pihak ‘sebelah’, yang
merujuk pada walikota.
“Undangan kan jam sepuluh, mungkin kesibukan dari sebelah.
Barangkali ada kendala pada persiapan kita juga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Fraksi PDIP yang juga
Ketua BK yang belakangan masuk ke ruangan paripurna pada rapat kedua, Suyato,
mengatakan bahwa tadinya semua rekannya hadir.
“Kita tunggu tidak mulai-mulai, dikira batal. Tidak ada
pemberitahuan juga dari pemko atau sekretariat dewan. Kami sendiri ada urusan
masing-masing,” kilahnya.
Terpisah, Ketua Fraksi PAN M Faisal Heryadi mengaku pihaknya
memang sengaja tidak hadir, tapi menolak disebut memboikot.
“Ini bentuk kekecewaan kami, bukan pada walikota, tapi
terhadap kepala-kepala SKPD yang saat pembahasan LKPj di komisi tidak hadir.
Mestinya ini agenda penting, tapi mereka mengutamakan ke luar daerah,”
tuturnya.
Tapi ditanya siapa saja kepala SKPD yang tidak hadir itu, ia
malah meminta menanyakan ke sekretariat dewan.
“Di Komisi III saja hampir 70 persen kepala SKPD tidak
hadir. Masa sekarang kami tidak hadir mereka protes?” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar