Yang Dibongkar di Jalur Flyover
BANJARMASIN – Para pengusaha periklanan berharap pemerintah
memberi lahan pengganti untuk sejumlah reklame di jalur flyover Gatot Subroto
yang dibongkar.
Ketua Asosiasi Perusahaan Periklanan Seluruh Indonesia
(APPSI) Kalimantan Selatan Winardi Setiono dalam pertemuan dengan Komisi III
DPRD Kota Banjarmasin mengatakan, di Banjarmasin masih banyak lahan kosong. Meski
legowo reklame dibongkar demi kepentingan publik, pihaknya ingin agar pemerintah
daerah setempat bisa memberi kebijakan dengan mengalihkan titiknya ke lokasi
lain.
“Ada beberapa lokasi yang bisa dipilih, seperti jalan
lingkar utara dan lingkar selatan,” ujarnya.
Menurut salah satu tokoh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia
(PITI) Kalsel tersebut, pemasangan
reklame diyakini akan membuat kedua kawasan yang masih sepi itu lebih
ramai.
“Untuk kepentingan umum, sudah selayaknya pengusaha
mendukung. Tapi kami sangat berharap agar
ada lahan penggantian ke daerah mana yang masih kosong dan masih sepi. Sekalian untuk meramaikan Banjarmasin juga,” tuturnya.
ada lahan penggantian ke daerah mana yang masih kosong dan masih sepi. Sekalian untuk meramaikan Banjarmasin juga,” tuturnya.
Menanggapi ini, Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin
Gusti Ridwan Syofyani melalui Kasi Reklame Ahmadi Noor mengatakan, belum ada
permintaan resmi yang disampaikan pengusaha kepada pemerintah terkait relokasi
itu.
“Belum ada juga secara resmi ke pemko untuk relokasi. Saat
ini reklame yang sudah dibongkar ada bando tiga buah, billboard sekitar 4-5
buah, sisanya beberapa yang kecil-kecil,” terangnya.
Ia mengatakan, pembongkaran reklame di jalur flyover Gatot
Subroto sudah diantisipasi sebelum proyek berjalan. Izin pemasangan reklame
yang dimiliki pengusaha habis pada Januari 2013 dan tidak diperpanjang dan
habis pada Januari 2013.
Untuk relokasi ke jalan lingkar, menurutnya mungkin saja,
tergantung pengusaha. Tapi saat ini pemerintah sedang menyetop penambahan titik
reklame dalam rangka penataan, kecuali di lahan milik pribadi. Data Dinas Bina Marga mencatat ada tiga
ribuan titik reklame, diantaranya 16 bando, 140 baliho, 595 neonbox, dan
lainnya.
“Bukan sudah full, tapi untuk saat ini dalam penataan, jadi tidak ada penambahan. Hanya perpanjangan yang sudah ada saja dan izin di lahan sendiri,” imbuhnya.
“Bukan sudah full, tapi untuk saat ini dalam penataan, jadi tidak ada penambahan. Hanya perpanjangan yang sudah ada saja dan izin di lahan sendiri,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin M
Dafik As’ad juga berpendapat bahwa relokasi ke jalan lingkar tergantung pada
pengusaha.
“Saya pikir tidak mudah. Di jalan lingkar itu yang lewat
angkutan berat, dengan kecepatan tinggi dan muatannya juga tinggi-tinggi. Kalau
pengusaha mau di situ, investasi mereka agak berat,” katanya. (naz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar