A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 21 Februari 2014

Kotabaru Endemis DBD, Satu Orang Meninggal

Kabupaten Kotabaru merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Tahun 2013 lalu, tercatat sedikitnya ada 54 kasus DBD. Sedangkan sepanjang Januari hingga Februari 2014, sudah ada delapan kasus, satu orang pasien diantaranya meninggal dunia.

Dinas Kesehatan Kotabaru pun kembali menggiatkan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk Aedes Eegypti penyebab DBD. Jumat (21/2) pagi tadi, fogging dilakukan disejumlah rumah penduduk di Jalan Pangeran Hidayat Desa Sebatung Kecamatan Pulau Laut Utara. 

Ini menyusul ditemukannya kasus DBD baru, yang membuat catatan kasus DBD sepanjang tahun 2014 ini di Kotabaru sudah mencapai delapan kasus. Sebelumnya kasus DBD ditemukan tersebar di sejumlah kawasan, yakni Semayap, Selakayang, Hilir Muara, Mandin, dan Rampa.

"Sepanjang tahun 2014 ini sudah ada delapan kasus, satu orang meninggal, tapi diduga terjangkitnya di Banjarmasin, bukan di Kotabaru. Kemudian untuk fogging ini sudah yang kedelapan kali kita lakukan.  Tapi fogging hanya salah satu cara pencegahan DBD, masih banyak langkah lainnya yang harus dilakukan," ujar Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kotabaru dr Sudarsono yang ditemui dilokasi.

Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, tapi tidak ikut memberantas jentik-jentik. Oleh sebab itu, diperlukan peran serta masyarakat untuk menerapkan 4M plus. Yakni, menutup dan menguras tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air, mengawasi tempat-tempat tumbuh kembang nyamuk, plus menghindari gigitan nyamuk, baik dengan menggunakan obat nyamuk atau memasang kelambu saat tidur.

Sementara itu, diluar delapan kasus DBD yang sudah positif, banyak kasus yang  masih sebatas dugaan. Dinas Kesehatan Kotabaru menemukan ada kecenderungan perubahan gejala-gejala DBD pada penderita, seperti peningkatan suhu tubuh yang teorinya memiliki jangka waktu tertentu, pada kasus-kasus terbaru tidak lagi berlaku, dimana suhu tubuh penderita langsung melonjak tinggi. Namun belum ada penjelasan ilmiah lebih lanjut terkait temuan ini.###

Tidak ada komentar: