A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 31 Maret 2010

Seleksi Daerah Kalimantan Selatan Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga 2010

Peserta Peras otak, Panitia Lega

Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga 2010 disambut dengan antusias oleh siswa-siswi SMA di Kalimantan Selatan. Pasalnya, baru pada tahun ini Kalsel mendapat jatah untuk menyertakan wakilnya di ajang tersebut. Jika berhasil menembus final, maka kesempatan untuk menjadi mahasiswa Unair tanpa tes terbuka lebar.

NAZAT FITRIAH, Banjarmasin

Sebanyak 96 orang siswa-siswi SMA se-Kalsel yang terbagi dalam 32 tim mengikuti seleksi daerah Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga 2010, kemarin. Bertempat di SMK Negeri 1 Banjarmasin, dalam seratus menit mereka harus melahap 90 soal yang materinya terdiri dari Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia. 60 soal disajikan dalam Bahasa Indonesia, dan 30 soal dalam Bahasa Inggris.

Tia Fajar, siswa SMK Farmasi Banjarbaru mengaku cukup kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Namun, ia tetap berusaha optimis. Lagipula bagi guru yang mendampinginya, Rahmi Anisa, yang paling penting murid-muridnya mendapat pengalaman.
“Masalahnya persiapan kami kurang maksimal, hanya 1 hari, karena kami diberitahunya juga baru hari Jumat. Malah tadinya dikira tidak jadi ikut, tapi kemudian kami yang ditunjuk oleh Disdik,” ujarnya.

Sementara itu, optimisme yang lebih tinggi dilontarkan SMA Negeri 1 Rantau meski persiapan mereka juga minim akibat di saat yang berdekatan mereka juga mengikuti perlombaan yang lain.
“Optimis saja. Belum tentu juga yang ada persiapan berhasil,” kata salah seorang anggota dari tim ini.

Sumarni, guru yang mendampingi mereka menambahkan, meski bukan sekolah kejuruan farmasi dan berasal dari daerah, hal tersebut justru dijadikannya sebagai motivasi bagi murid-muridnya untuk membuktikan kemampuan mereka.

Sementara para peserta harus memeras otak, Dini Rahmatika, ketua panitia seleksi daerah Kalimantan Selatan Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga 2010, merasa lega karena peserta yang mendaftar melebihi target.

“Targetnya hanya dua puluhan tim,” ujar mahasiswa semester tiga jurusan farmasi Unair yang asli orang banua ini.

Menurut gadis berkacamata ini, sosialisasi sudah mereka lakukan sejak awal bulan Januari lalu dengan menyebarkan undangan dan proposal ke sekolah-sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Hasilnya, ada sepuluh sekolah dari Banjarmasin yang mendaftar, dua sekolah dari Banjarbaru, dan sisanya dari Sungai Tabuk, Balangan, Tanjung, dan Rantau.

Dituturkannya, Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga sudah diadakan sejak tahun 1997 dan digelar secara rutin setiap tahunnya. Tujuannya adalah untuk menjaring bibit-bibit unggul dari daerah, khususnya di bidang farmasi. Pada tahun 2010 ini, Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga diadakan di 18 kota di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, yakni Bali, Bontang, dan Banjarmasin, sehingga ada 18 tim yang nantinya bersaing di babak semifinal yang akan berlangsung pada tanggal 22 Februari 2010 mendatang di Universitas Airlangga Surabaya.

“Tahun ini pertama kali di Kalsel. Alasannya karena melihat minimnya mahasiswa asal Kalsel di jurusan farmasi Unair. Untuk tahun pertama ini akan dilihat dulu bagaimana responnya. Kalau bagus, akan diadakan rutin setiap tahun,” ucapnya.

Sementara itu, hasil dari seleksi daerah pada hari Minggu tadi rencananya akan diumumkan paling lambat tanggal 16 Februari. Satu tim yang lolos akan dihubungi langsung oleh panitia dan diberangkatkan ke Surabaya pada tanggal 21 Februari bersamaan dengan wakil dari daerah-daerah lainnya.

“Biaya akomodasi dan transportasi ditanggung karena kita dapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalsel, Pemerintah Kota Banjarmasin, dan Pemerintah Kota Banjarbaru untuk pendanaan, serta ada bantuan material juga dari PT Delta Abadi Sentosa,” cetusnya.

Di babak final yang digelar pada 23 Februari, para peserta nantinya tidak hanya harus mengerjakan tes tertulis seperti halnya pada tahap seleksi, tapi juga ada ujian keterampilan. Namun, hal itu sebanding dengan hadiah yang disiapkan oleh pihak panitia. Adapun juara pertama dalam Olimpiade Farmasi Universitas Airlangga 2010 ini, selain mendapat trofi bergilir dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI, juga akan diterima menjadi mahasiswa Unair dari jalur penerimaan siswa berprestasi alias tanpa tes.

“Mereka sudah pasti diterima di Unair sebelum mereka lulus SMA. Jadi, setelah lulus mereka tidak perlu lagi mendaftar kemana-mana. SPP-nya juga lebih murah, per semester hanya Rp 600 ribu. Kalau lewat jalur umum SPP-nya per semester sekitar Rp 5 juta. Tapi seandainya tidak ingin masuk farmasi dan memilih jurusan lain, sertifikatnya tetap berlaku karena sifatnya nasional dan resmi,” jelasnya.

(liputan tanggal 14 Februari 2010)

Tidak ada komentar: