A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 16 Juni 2010

2M Siap Digugat

Ayuha Tak Hadir, Sofwat Kecewa

BANJARMASIN – Di tengah ancaman demo dari kalangan mahasiswa dan LSM, pengamanan ketat sengaja dilakukan oleh aparat kepolisian dari Poltabes Banjarmasin dan Polda Kalsel untuk menjamin kelancaran acara penetapan walikota dan wakil walikota Banjarmasin terpilih periode 2010-2015 di aula KPU Provinsi Kalsel, hari ini (16/6). Ratusan personel diterjunkan dan tepat di depan Kantor KPU Kalsel dipasang pagar kawat berduri.

Namun, sampai acara berakhir isu akan terjadinya demo tidak terbukti sehingga acara berjalan relatif lancar. Sayangnya tidak semua pasangan calon peserta Pemilukada Banjarmasin hadir. Sementara pasangan Zulfadli Gazali-Abdul Gais datang berdua, wakil walikota terpilih HM Irwan Ansyari hanya datang seorang diri karena H Muhidin sedang ada urusan di Jakarta. Demikian pula Anang Rosadi dan Immah Noorda yang cuma diwakili pasangannya, Khairuddin Anwar dan Khairul Saleh, serta Sofwat Hadi yang datang tanpa didampingi wakilnya Murjani, sedangkan pasangan HA Yudhi Wahyuni-H Haryanto sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya. Saat dikonfirmasi, calon incumbent itu beralasan ada agenda lain terkait jabatannya sebagai walikota.

“Ada urusan lain yang lebih penting karena saya masih menjabat sebagai walikota. Lagipula sudah tahu juga hasilnya,” ucapnya ketika dijumpai di lobby balaikota.

Sementara itu, acara penetapan walikota dan wakil walikota Banjarmasin terpilih yang dimulai sekitar pukul 10.20 Wita berlangsung cepat tanpa interupsi dan selesai hanya dalam waktu kurang lebih 20 menit. Diawali dengan pembacaan berita acara yang dilanjutkan dengan penandatanganan oleh anggota KPU Kota Banjarmasin dan disaksikan pihak kepolisian, Kodim, dan Panwaslu, kemudian ditutup dengan pembacaan surat keputusan KPU Kota Banjarmasin tentang penetapan walikota dan wakil walikota terpilih. Tak berbeda dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Kota Banjarmasin pada tanggal 07 Juni lalu, pasangan H Muhidin-HM Irwan Ansyari yang diusung PBR, PKPB, dan Partai Gerindra ditetapkan sebagai pemenang Pemilukada Banjarmasin dengan satu putaran dengan perolehan 123.058 suara atau 44,11 persen.

Ditemui usai acara, HM Irwan Ansyari mengaku tak ada ritual khusus yang akan dilakukan usai pihaknya ditetapkan sebagai pasangan walikota dan wakil walikota terpilih. Ia berharap semua pihak dapat menerima penetapan ini dan bersama-sama menjaga suasana kondusif serta membangun Kota Banjarmasin agar lebih baik ke depannya. Namun, ia juga menyatakan siap jika ada pihak-pihak yang tidak puas dan mengajukan gugatan.

“Gugatan adalah hak setiap calon, namun semua itu hendaknya dilakukan secara benar dan santun sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan Zulfadli Gazali yang dimintai komentarnya soal penetapan nampak santai. Ia menyatakan dapat menerima dengan ikhlas dan tak berniat memperkarakannya.

“Kita menerima sepenuhnya dan kita berharap mereka dapat meneruskan pembangunan,” katanya.

Sofwat Hadi pun dari jauh-jauh hari telah menyatakan siap untuk menerima kekalahan dan bersedia mendukung siapapun walikota yang terpilih.

“Pemilihan ini sekadar proses untuk mencari pemimpin, kalau sudah terpilih itulah pemimpin kami,” katanya.

Meski demikian, seusai acara ia sempat mengemukakan kekecewaannya kepada KPU karena pada penetapan pihaknya hanya sebagai penonton dan tidak dilibatkan sebagai saksi.

“Lihat pilpres, yang diutamakan calon. Kami yang datang jadi merasa tidak dihargai. Mestinya tadi saya interupsi, tapi tidak diberi kesempatan,” cetusnya.

Menanggapi protes itu, Ketua KPU Kota Banjarmasin Drs H Makhmud Syazali MH tenang-tenang saja karena menurutnya ia sudah mengikuti langkah KPU baik pusat maupun provinsi.
“Aturan tertulis memang tidak ada, tapi sudah jadi kebiasaan bahwa yang jadi saksi adalah Panwaslu dan pihak-pihak yang ditunjuk KPU. Sedangkan pasangan calon hanya undangan, tidak hadir juga tidak apa-apa,” tegasnya.

KPU sendiri dalam minggu ini akan segera menyelesaikan proses administrasi calon walikota dan wakil walikota terpilih sebelum disampaikan ke DPRD Kota Banjarmasin dan selanjutnya diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri. Jika sesuai jadwal, pelantikan walikota dan wakil walikota terpilih akan dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2010 mendatang.

Tidak ada komentar: