A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Minggu, 11 Juli 2010

Ketua PP Harus Minta Maaf

Terkait ‘Penjemputan’ Manajer PLN

BANJARMASIN – Masalah ‘penjemputan’ Manajer PLN Cabang Banjarmasin, Rudi Purnomoloka di tengah acara rapat kerja dengan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin sepekan lalu oleh massa organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kota Banjarmasin serta sejumlah elemen mahasiswa ternyata belum usai.

Memang, sesaat setelah kejadian, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Matnor Ali F sempat menyatakan tidak akan memperpanjang persoalan tersebut karena massa masuk ketika rapat kebetulan telah diskors untuk sementara.

Namun, kemudian insiden ‘penjemputan’ ini ternyata dibawa ke dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Banjarmasin dan diputuskan bahwa Ketua PP Kota Banjarmasin, Winardi Setiono yang bersikap sangat arogan dengan menyelonong masuk tanpa permisi ke dalam ruang berlangsungnya rapat telah menyinggung DPRD Kota Banjarmasin sebagai lembaga sehingga harus diselesaikan secara kelembagaan pula. Winardi yang juga pengusaha advertising tersebut pun diharuskan menyampaikan permintaan maaf secara tertulis.

“Kalau doktrinnya PP saya rasa bukan seperti itu, ini hanya permasalahan ketuanya yang terlalu arogan. Jadi, waktu rapat Banmus diputuskan bahwa ketua PP yang harus minta maaf ke dewan secara tertulis, bukan organisasinya,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Matnor Ali F.

Ia mengungkapkan bahwa hari ini sebenarnya ada permintaan dari Ketua PP untuk melalukan hearing, namun pihaknya meminta agar yang bersangkutan meminta maaf terlebih dahulu.

“Kalau masalahnya belum selesai buat apa. Jadi, selesaikan dulu, baru hearing,” katanya.
Di lain pihak, DPRD Kota Banjarmasin juga menyampaikan permintaan maaf kepada PLN cabang Banjarmasin atas terjadinya ‘penjemputan’ karena bagaimanapun peristiwa tersebut berlangsung di lingkungan DPRD Kota Banjarmasin.

“Kami juga menyampaikan permintaan maaf kepada PLN karena saat dijemput mereka sedang rapat di sini, berarti mereka masih tanggung jawab kami,” ujar Matnor.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Arufah AR yang juga masuk dalam kepengurusan PP Kota Banjarmasin turut menyayangkan arogansi Ketua PP dan ketidakmampuannya mengontrol emosi. Agar masalah tidak semakin melebar kemana-mana, ia juga mengimbau agar yang bersangkutan segera meminta maaf.

“Ketua PP baik saecara pribadi atau secara organisasi harus ada permintaan maaf kepada DPRD, bukan Komisi III, sehingga masalah ini tidak melebar ke mana-mana,” katanya.

Tidak ada komentar: