A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 20 Agustus 2010

Kemuliaan Sang Pemaaf

Judul : Dahsyatnya Kekuatan Memaafkan
Penulis : Ihab bin Fathi ‘Asyur
Penerbit : Pustaka Iltizam
Tebal : 128 halaman

Memaafkan. Barangkali ini adalah salah satu pekerjaan tersulit di dunia ini. Melupakan kezaliman yang telah dilakukan orang lain kepada kita tentu tidak semudah memalingkan wajah.

Bukan sekadar kata yang dilafazkan dengan lidah, tapi memaafkan sesungguhnya adalah kemenangan hati atas perasaan dendam dan ingin menang sendiri.

Oleh sebab itu, orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus semata-mata karena Allah dapatlah disebut sebagai seorang juara karena ia dapat mengalahkan musuh terbesar manusia dalam hidupnya, yakni dirinya sendiri. Ia mampu membendung amarahnya, bahkan ia sanggup mengubahnya menjadi cinta dan kasih sayang.

Padahal, sebenarnya sah-sah saja jika ia melindungi dirinya karena dizalimi. Tapi, ia lebih memilih melupakan segalanya dan dengan besar jiwa mau memaafkan.

Al-Qur’an dan As-Sunnah sendiri memberikan tuntunan yang jelas bahwa manusia seharusnya menjadi pribadi yang penuh maaf.

Allah SWT berfirman :

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur : 22)

Rasulullah SAW pun suatu kali pernah berkata :

“Jika seseorang dizalimi dengan suatu kezaliman dan membiarkannya (memaafkan dan tidak membalasnya) karena Allah, maka Allah pasti akan memuliakan dan memberikan pertolongan kepadanya.” (HR. Ahmad)

Lantas, mengapa Al-Qur’an dan As-Sunnah begitu getol memerintahkan agar manusia bersikap pemaaf? Karena sejatinya sikap memaafkan adalah kebutuhan hidup bagi manusia.

Mengapa demikian?

Nah, buku ini akan memberikan beberapa jawabannya karena buku ini berisi uraian tentang dahsyatnya kekuatan sikap memaafkan. Pertama, karena memaafkan adalah jalan mendapatkan ampunan Allah dan surga-Nya. Kedua, karena memaafkan adalah sumber kebahagiaan hidup. Ketiga, karena memaafkan adalah tangga untuk menggapai kesuksesan. Keempat, karena memaafkan adalah pintu menuju keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Kelima, karena memaafkan adalah obat bagi kesehatan. Keenam, karena memaafkan adalah pencipta kasih sayang yang merekatkan silaturahmi. Ketujuh, karena memaafkan adalah kunci kepemimpinan yang bijak.

Akhirnya, semoga buku ini memberikan manfaat.

Tidak ada komentar: