A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 16 Agustus 2010

MUI Susun Biografi Ulama Kalsel

Mulai Ulama Dakwah Sampai Ulama Intelektual

BANJARMASIN – Diam-diam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan tengah menyiapkan buku biografi ulama-ulama Kalsel. Jika tak ada aral melintang, buku yang rencananya akan dibuat dalam beberapa edisi itu akan mulai diterbitkan pada tahun 2010 ini.
Ketua MUI Kalsel, H Makkie BA mengungkapkan bahwa buku yang bakal diberi judul “Biografi Ulama Kalsel dari Masa ke Masa” tersebut kini masih dalam tahap pengumpulan data dari seluruh kabupaten/kota.

Sementara ini, data yang berhasil dihimpun baru dari empat kabupaten/kota, yakni Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tapin, dan Banjarmasin.

Nah, biografi ulama-ulama yang berasal dari keempat daerah itulah yang akan dibuatkan bukunya terlebih dahulu.

“Kami akan terbitkan edisi pertama untuk empat kabupaten/kota itu dulu,” ujarnya.

Diperkirakan, buku pertama ini akan siap naik cetak setelah bulan puasa atau sekitar bulan September. Namun, sebelum dicetak dan disebarluaskan untuk umum, Makkie mengatakan bahwa draft yang sudah disusun akan dibedah dalam sebuah seminar supaya isinya bisa dipertanggungjawabkan.

“Menjelang naik cetak, kita seminarkan dulu supaya bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Secara umum, ulama-ulama yang akan diangkat kisah hidupnya ke dalam buku biografi ini dibagi menjadi tiga, yaitu ulama kharismatik, ulama intelektual, dan ulama dakwah.

“Ulama dakwah itu yang suka ceramah-ceramah. Kalau ulama intelektual itu seperti ulama-ulama yang ngumpul di CMI (Cendekiawan Muslim Indonesia), Muhammadiyah, dan lain-lain. Nah, ulama kharismatik itu ulama yang menguasai kitab kuning, hafal hadis, menguasai Alqur’an seperti ulama-ulama di NU,” terangnya.

Adapun tujuan pembuatan buku ini, lanjutnya, adalah untuk memberikan peninggalan kepada generasi muda sekaligus diharapkan bisa menjadi sumber keteladanan yang baik bagi mereka.

“Dalam profil mereka itu akan diceritakan dimana mereka belajar, dimana mengajar, apa peran untuk masyarakat, apa aktivitasnya sehari-hari, apa yang monumental misalnya mendirikan pesantren. Mungkin juga ada perannya dalam perang kemerdekaan karena banyak ulama kita yang dulu ikut berjuang, atau ada juga yang terjun ke politik. Semua itu akan kita rangkum,” tuturnya.

Tidak ada komentar: