BANJARMASIN – Kanalisasi Jl A Yani bakal segera dipermanenkan. Hal ini dilakukan mengingat semakin padatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut sehingga kendaraan cepat dan kendaraan lambat perlu dipisah agar tidak mengganggu satu sama lain. Rencananya, pembuatan median dan jalur lambat di Jl A Yani akan dilaksanakan pada tahun 2011 mendatang dengan bantuan pendanaan dari APBN.
“Sudah tidak bisa lagi di satu jalur yang padat itu bercampur baur antara kendaraan cepat seperti roda empat dengan kendaraan lambat seperti motor atau bajaj misalnya, satu sama lain akan terhambat dan bisa saling membahayakan. Makanya harus dipisah, yang lambat harus di jalur lambat dan yang cepat di jalur cepat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, Ir H Nurul Fajar Desira CES.
Untuk menunjang kegiatan ini, Pemerintah Kota Banjarmasin siap mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan jika diperlukan.
“Kalaupun perlu pembebasan lahan, kami akan mengusulkan kepada pemerintah kota untuk membiayai pembebasan tersebut,” katanya.
Di samping pembuatan median dan jalur lambat, pada tahun 2011 pemkot juga berencana untuk melakukan rehabilitasi trotoar di Jl A Yani. Selain karena kondisinya yang sudah memprihatinkan, rehabilitasi juga terkait dengan upaya untuk meraih Adipura. Pasalnya, penilaian Adipura tidak hanya dari segi kebersihan kota, tapi juga kerapian, termasuk kerapian jalan.
“Trotoar itu dari tahun 1995, berarti sudah 15 tahun. Setelah dibangun tidak dipelihara sehingga sekarang banyak yang rusak, baik karena digunakan PKL, ada orang membangun dan trotoarnya dibongkar, atau ada galian tapi tidak dikembalikan. Jadi, nanti akan kita perbaiki dan setelah itu kita minta dinas terkait untuk melakukan pengamanan,” tuturnya.
Selain di Jl A Yani, rehabilitasi trotoar juga akan dilakukan di 10 ruas jalan utama lannya, yakni Jl P Samudera, Jl Lambung Mangkurat, Jl Sutoyo S, Jl S Parman, Jl Hasan Basri, Jl R Supraprto, Jl AS Musyafa, Jl Jenderal Sudirman, Jl Merdeka, dan Jl Kamboja.
“Sudah tidak bisa lagi di satu jalur yang padat itu bercampur baur antara kendaraan cepat seperti roda empat dengan kendaraan lambat seperti motor atau bajaj misalnya, satu sama lain akan terhambat dan bisa saling membahayakan. Makanya harus dipisah, yang lambat harus di jalur lambat dan yang cepat di jalur cepat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin, Ir H Nurul Fajar Desira CES.
Untuk menunjang kegiatan ini, Pemerintah Kota Banjarmasin siap mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan jika diperlukan.
“Kalaupun perlu pembebasan lahan, kami akan mengusulkan kepada pemerintah kota untuk membiayai pembebasan tersebut,” katanya.
Di samping pembuatan median dan jalur lambat, pada tahun 2011 pemkot juga berencana untuk melakukan rehabilitasi trotoar di Jl A Yani. Selain karena kondisinya yang sudah memprihatinkan, rehabilitasi juga terkait dengan upaya untuk meraih Adipura. Pasalnya, penilaian Adipura tidak hanya dari segi kebersihan kota, tapi juga kerapian, termasuk kerapian jalan.
“Trotoar itu dari tahun 1995, berarti sudah 15 tahun. Setelah dibangun tidak dipelihara sehingga sekarang banyak yang rusak, baik karena digunakan PKL, ada orang membangun dan trotoarnya dibongkar, atau ada galian tapi tidak dikembalikan. Jadi, nanti akan kita perbaiki dan setelah itu kita minta dinas terkait untuk melakukan pengamanan,” tuturnya.
Selain di Jl A Yani, rehabilitasi trotoar juga akan dilakukan di 10 ruas jalan utama lannya, yakni Jl P Samudera, Jl Lambung Mangkurat, Jl Sutoyo S, Jl S Parman, Jl Hasan Basri, Jl R Supraprto, Jl AS Musyafa, Jl Jenderal Sudirman, Jl Merdeka, dan Jl Kamboja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar