A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Jumat, 29 Oktober 2010

Cuaca Ekstrem Dianggap Pengalihan Isu

Walhi Tuding Pemerintah Tidak Siap Lindungi Masyarakat

BANJARMASIN – Organisasi pegiat lingkungan, Walhi mencium adanya gelagat pengalihan isu perubahan iklim menjadi cuaca ekstrem.
Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Dwito Frasetiandy yang ditemui seusai menjadi narasumber seminar kepemudaan di kampus Uniska Banjarmasin kemarin (28/10) mengungkapkan bahwa indikasi tersebut nampak dari reaksi yang ditunjukkan pemerintah terkait sejumlah musibah yang menimpa beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini dimana pemerintah cenderung menyalahkan cuaca dengan mengatakan bahwa penyebab di balik musibah-musibah tersebut adalah cuaca ekstrem.
“Terakhir banjir Wasior, selalu cuaca ekstrem disalahkan. Ada upaya pengalihan isu di sini,” ujarnya.
Walhi sendiri berpendapat penyebab yang sebenarnya lebih karena ulah tangan-tangan manusia.
“Kita harus meluruskan beberapa hal terkait dengan kondisi cuaca yang saat ini ada di Indonesia secara umum. Karena dengan mereduksi arti dari perubahan iklim menjadi cuaca ekstrem adalah sesuatu yang akan membuat masyarakat tidak bisa mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi,” katanya.
Walhi juga menilai pemerintah semestinya harus melakukan mitigasi (mengurangi beban bencana) dan adaptasi terkait dengan perubahan iklim, bukan malah melakukan propaganda dengan mereduksi masalah yang sebenarnya besar menjadi terdengar sepele.
“Kita tahu banyak sekali di Kalsel sawah yang fuso dan ini yang tidak diperingatkan oleh pemerintah kepada masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, Walhi sudah beberapa kali memberi masukan kepada pemerintah soal bagaimana melakukan mitigasi dan adaptasi karena perubahan iklim itu nyata dan sekarang sudah terjadi.
“Jangan selalu menyederhanakan masalah menjadi cuaca yang tidak bersahabat. Semestinya, pemerintah memberikan solusi berupa mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” cetusnya.
Dijelaskannya, perubahan iklim dan cuaca ekstrem memiliki definisi yang berbeda. Cuaca ekstrem terkait dengan pola cuaca yang tidak normal, misalnya hujan berlebihan atau panas yang tidak menentu. Cuaca ekstrem sendiri diakibatkan oleh sesuatu yang lebih besar lagi, yaitu perubahan iklim.
“Dan perubahan iklim disebabkan oleh tingkah laku manusia yang tidak berpihak kepada lingkungan,” tegasnya.
Adapun pihaknya memandang dugaan pengalihan isu ini sebagai salah satu contoh ketidaksiapan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari akibat perubahan iklim yang ada sekarang.
“Pemerintah mencoba membuat masyarakat berpikir bahwa masalah ini hanya soal cuaca dan bukan masalah besar yang akan berlangsung terus-menerus. Padahal, cuaca ekstrem dengan perubahan iklim satu kesatuan yang akan terus terjadi secara berkelanjutan kalau tidak segera diantisipasi dan ditangani oleh pemerintah,” tukasnya.
Oleh sebab itu, Walhi mendesak pemerintah bersikap jujur dengan kondisi alam yang ada sekarang dengan berhenti menyederhanakan masalah yang sebenarnya. Selain itu, masyarakat pun diminta untuk ikut mengkampanyekan soal perubahan iklim yang telah menyebabkan cuaca ekstrem.

Tidak ada komentar: