Tunggu Reaksi Publik

Soal Pembangunan Rumdin Walikota

BANJARMASIN – Impian Walikota Banjarmasin H Muhidin untuk memiliki rumah dinas baru yang lebih representatif dan menghadap sungai untuk mencerminkan ikon Banjarmasin sebagai kota sungai sangat menggebu-gebu. Dalam beberapa kesempatan, ia tak pernah lupa mengutarakan niatnya itu.

Seperti yang terjadi pada acara peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-484 yang digelar di halaman Balaikota kemarin, di depan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan para undangan lainnya, ia kembali menyinggung soal wacana alih fungsi Kantor Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin yang terletak di Jl KP Tendean dan kebetulan menghadap sungai sebagai rumdin.

Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rusian SE yang dimintai komentarnya mengatakan bahwa rencana walikota itu masih sebatas wacana dan realisasinya sendiri memerlukan kajian yang mendalam dari berbagai aspek, terutama terkait reaksi publik.

Jika dari hasil kajian menyatakan bahwa pembangunan rumdin baru ternyata lebih banyak menimbulkan kerugian, maka pihaknya siap untuk menjegal keinginan walikota itu.

“Dengan niat dan keinginan yang disampaikan itu, pasti banyak reaksi-reaksi yang muncul. Nah, dengan adanya reaksi itu bisa dilihat nanti apa positifnya apa negatifnya. Kalau lebih banyak postif kami mendukung, tapi kalau banyak yang tidak suka maka kami ikut ke sana,” ujarnya.

Kalaupun reaksinya positif, menurutnya tidak berarti lantas pembangunan rumdin baru seperti yang diinginkan walikota bisa terwujud dengan mulus. Masih ada hal-hal lain yang juga harus menjadi pertimbangan, antara lain soal anggaran dan lokasi.

“Kalau memang reaksinya bagus, kita kaitkan lagi dengan anggaran, lokasi, dan sebagainya. Tapi sampai sejauh ini belum ada permohonan terkait anggaran,” katanya.

Pada dasarnya, pihaknya sepakat bahwa rumah dinas walikota dan kantor-kantor pemerintahan merupakan salah satu ikon daerah. Kalau letaknya ‘terpencil’ seperti rumdin yang ada saat ini, tentu keberadaannya akan sulit diketahui, terutama oleh para tamu dari luar daerah maupun wisatawan.

Meski demikian, pihaknya juga berharap walikota tidak hanya memokuskan perhatian pada masalah bagaimana menimbulkan kesan yang baik bagi daerah di mata daerah lain, tapi juga di mata masyarakatnya sendiri dengan cara meningkatkan kinerja sesuai dengan harapan masyarakat.

“Kami melihat bahwa apa yang jadi niat beliau sebetulnya intinya bukan masalah rumah, tapi bagaimana rumah dinas dan kantor pemerintahan tertata dengan baik dan menjadi ikon daerah kita. Tentu tidak salah kalau niat baik itu direalisasikan. Tapi harapan kita agar bagaimana rencana itu bisa terealisasi dengan diiringi kinerja yang baik dari pemerintah dan sesuai dengan harapan masyarakat,” tandasnya.