A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 24 Januari 2011

Jembatan Ancam Normalisasi Sungai

Pemko Didesak Bangun Jalan Baru

BANJARMASIN – Pemerintah kota diminta untuk membangun jalan-jalan sekunder atau jalan-jalan lingkungan baru di kawasan-kawasan yang telah dilakukan normalisasi sungai.
Ini harus dilakukan guna mengurangi jumlah jembatan atau titian yang dibuat oleh masyarakat yang sepertinya tidak terkendali sehingga sungai yang sebelumnya sudah dibebaskan dari bangunan terancam tertutup kembali, seperti pemandangan yang sekarang nampak di Jl Veteran dan Jl Belitung.
Anggota Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Drs Sastra Hairiansyah mengungkapkan bahwa pada zaman almarhum Walikota Sofyan Arpan, hal serupa telah dilaksanakan di sepanjang Jl Sutoyo S. Sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat direspon cukup baik dimana masyarakat bersedia membongkar pagar maupun menyerahkan tanahnya yang dinyatakan masuk jalur bebas untuk jalanan.
“Maksudnya, supaya keberadaan jembatan bisa dikendalikan, dalam jarak 500 meter cukup ada satu jembatan saja. Ini untuk memudahkan pembersihan sungai serta kepentingan lalu lintas,” katanya.
Memang, modal yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan-jalan lingkungan baru ini dipastikan akan menyedot anggaran yang cukup banyak, misalnya untuk melakukan pengurukan dan sebagainya. Namun, ia berharap program yang sebelumnya sempat berjalan itu bisa dilanjutkan. Setidaknya, pemko bisa memulai dengan menganggarkan dana untuk pengukuran ulang tanah-tanah yang bisa dibuat jalan lingkungan itu terlebih dahulu.
“Kita sudah tanya-tanya juga ke masyarakat, bila sudah diukur dan dinyatakan jalur bebas untuk jalanan, mereka bersedia saja memberikan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintah (Tapem) Setdako Banjarmasin, Ichwan Noorchalik mengatakan bahwa pengukuran ulang tanah yang dimaksud bisa saja dilakukan sepanjang dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarmasin
memiliki rencana pembuatan jalan sekunder tersebut.
“Usulan itu sangat baik sekali, karena banyaknya jembatan ini mengurangi keindahan kota dan juga membuat kapal wisata tidak bisa berlayar keliling kota, tapi hanya bisa lewat sungai-sungai besar seperti Sungai Martapura dan Sungai Barito,” katanya.

Tidak ada komentar: