A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Selasa, 05 Juli 2011

Nilai Ekspor Kalsel Naik Hampir 50 Persen

BANJARMASIN - Devisa ekspor Kalimantan selatan pada periode Januari-Mei 2011 naik hampir 50 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar internasional, seperti batubara, karet alam, dan minyak kelapa sawit.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel Gusti Yasni Iqbal kemarin mengungkapkan, realisasi ekspor Kalsel pada periode Januari-Mei 2011 mencatat devisa sebesar USD 3,99 miliar atau naik 47,95 persen dari devisa ekspor periode Januari-Mei 2010 yang hanya mencapai USD 2,7 miliar.
“Sedangkan total volume naiknya hanya 4,84 persen, yakni dari 45,8 juta ton pada Januari-Mei 2011 menjadi 43,9 juta ton pada Januari-Mei 2010,” katanya.
Adapun produk pertambangan masih menjadi penyumbang devisa terbesar, khususnya batubara dengan nilai ekspor USD 3,39 miliar atau 80 persen dari total nilai ekspor Kalsel seluruhnya. Angka tersebut naik 43,36 persen dari periode Januari-Mei 2010 yang hanya mencapai USD 2,365 miliar.
Sedangkan kenaikan volume ekspornya tercatat 2,18 persen dari 41,411 juta ton menjadi 42,315 juta ton.
Selain batu bara, peningkatan nilai ekspor yang menyolok juga terjadi pada karet alam.
“Naiknya mencapai 157 persen dari USD 40 juta pada Januari-Mei 2010 menjadi USD 102,8 juta pada Januari-Mei 2011,” sambungnya.
Kemudian disusul produk kelapa sawit yang naik 129,18 persen dari USD 157,8 juta pada Januari-Mei 2010 menjadi USD 361,7 juta pada Januari-Mei 2011.
Di sisi lain, pada periode ini ada pula sejumlah komoditas yang mencatat penurunan nilai ekspor, terutama produk kayu dan rotan. Selama kurun waktu Januari-Mei 2011 tadi, nilai ekspor produk kayu turun 20,67 persen dari USD 83,8 juta menjadi USD 66,5 juta. Sedangkan nilai ekspor produk rotan turun 22,30 persen dari USD 8 juta menjadi USD 6 juta.
Sementara itu, dari sisi volume ekspor, kenaikan yang dialami cukup tipis, yakni hanya 4,24 persen dari 43,975 juta ton pada Januari-Mei 2010 menjadi 45,840 juta ton pada Januari-Mei 2011.
Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan volume ekspor cukup signifikan, antara lain pasir sirkon yang naik 404,44 persen dari 1,505 juta ton menjadi 7,596 juta ton, dan biji besi yang naik 45,46 persen dari 1,991 juta ton menjadi 2,897 juta ton.
Kemudian disusul produk kelapa sawit yang naik 31,32 persen dari 243 ribu ton menjadi 319 ribu ton, serta karet alam yang naik 18,26 persen dari 16.320 ton menjadi 19.301 ton.

Tidak ada komentar: