BANJARMASIN – Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Banjarmasin dalam sebulan ini secara umum menunjukkan adanya tren kenaikkan, terutama daging ayam ras, beras, dan emas perhiasan.
Meski demikian, penurunan harga yang dialami beberapa komoditas lainnya seperti ikan, gula pasir, dan cabe rawit mampu menekan laju inflasi sehingga inflasi Kota Banjarmasin pada bulan Juni 2011 lalu lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, pada bulan Juni 2011 Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, sedangkan pada bulan Mei 2011 sebesar 0,51 persen.
Dalam jumpa pers yang digelar BPS Kalsel kemarin, diketahui bahwa kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama bahan kebutuhan pokok seperti beras, daging ayam, bawang merah terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Kenaikan harga mulai terlihat pada minggu keempat bulan Juni, sedangkan pada minggu pertama hingga ketiga harga-harga tercatat masih normal.
Hal ini menyebabkan tingkat inflasi nasional untuk bulan Juni 2011 meleset dari prediksi di kisaran 0,1-0,2 persen, sedangkan realiasinya ternyata 0,55 persen.
Sementara itu, terkendalinya tingkat inflasi di Kota Banjarmasin pada bulan Juni tadi masih harus diwaspadai. Pasalnya, datangnya bulan puasa yang kurang dari sebulan lagi dipastikan akan membuat harga-harga komoditas pokok bergejolak. Terlebih Kalsel tengah dilanda krisis solar yang sangat mengganggu aktivitas distribusi barang.
“Inflasi di triwulkan II cukup terkendali, malah lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Jelang puasa, pasti akan ada gejolak, tapi kita upayakan tetap terkendali,” ujar Pemimpin Bank Indonesia (BI) Banjarmasin Khairil Anwar yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel.
Menurutnya, berbagai upaya sudah mulai dilakukan, misalnya menggelar rapat koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah krisis solar yang sudah berlangsung selama dua bulan lebih dan hingga kini masih belum mampu teratasi.
“Kita sudah rekomendasikan Pertamina untuk mengevaluasi kebutuhan BBM Kalsel, serta meminta aparat kepolisian untuk mengantisipasi penimbunan,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar