BANJARMASIN – Omzet pedagang busana muslim selama bulan
puasa lalu rata-rata naik antara 50-100 persen. Ramainya penjualan sudah terasa
sejak awal Ramadan, dan mencapai puncaknya mulai H-7 Lebaran. Khusus bagi
pedagang grosir, peningkatan permintaan busana muslim dari berbagai daerah
terjadi sejak dua bulan sebelum bulan puasa tiba.
Hj Masleha, salah seorang pedagang busana muslim di Pasar
Sudimampir mengaku, hasil penjualan selama bulan puasa tadi berkisar Rp 10 juta
perhari.
“Ramainya dari awal puasa. Tapi puncaknya seminggu sebelum Lebaran,”
ujarnya.
Karena permintaan meningkat, ia pun turut memperbanyak stok.
Selain mengikuti kebutuhan pasar, juga sebagai antisipasi jika ada
keterlambatan pengiriman barang dari agen.
Dari segi harga sendiri, setelah memasuki bulan puasa
menurutnya memang ada kenaikan. Hal itu disebabkan naiknya biaya pengiriman
barang sehingga ada tambahan biaya operasional.
“Ada naik sedikit, karena biaya pengiriman kargo udara naik
dari Rp 9 ribu perkilogram jadi Rp 10 ribu perkilogram,” jelasnya.
Meski demikian, harga busana muslim yang dijual di tokonya
masih cukup terjangkau, yakni antara Rp 125 ribu-Rp 250 ribu perpotong.
Sementara itu, seiring berlalunya bulan puasa dan Idulfitri,
penjualan busana muslim pun kembali sepi.
“Kalau di luar bulan puasa, omzet turun sekitar separuhnya,”
katanya.
Hal yang sama diakui pedagang busana muslim lainnya, Lutfia.
Pedagang grosir itu mengatakan, penjualan busana muslim paska Lebaran sudah
mulai turun.
“Karena jual partai, dua bulan sebelum puasa permintaan
sudah ramai. Banyak yang ngambil dari luar kota untuk dijual lagi,” ungkapnya.
Dari sisi omzet, ia mengaku hasil penjualan naik dua kali
lipat dibanding bulan lainnya yang berkisar Rp 2 miliar perbulan.
“Normalnya di atas Rp 2 miliar perbulan. Masuk bulan puasa,
omzet naik dua kali lipat,” ucapnya.
Busana muslim yang dijualnya dibanderol dengan harga Rp 130
ribu-Rp 220 ribu perpotong. Rata-rata ada kenaikan Rp 20 ribu perpotong untuk
menyesuaikan dengan peningkatan biaya operasional, salah satunya karena
kenaikan biaya pengiriman.
“Memang pas kita beli harganya sudah naik. Jadi, mau tidak
mau harga jualnya juga ikut naik,” katanya.
Adapun model busana muslim yang banyak diburu pada Lebaran
tahun ini, khususnya oleh konsumen perempuan adalah gamis full payet ala
penyanyi Syahrini. Menurut Lutfia, setiap tahun tren busana muslim selalu berganti.
Tahun lalu, trennya adalah gamis dengan hiasan bordir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar