A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 05 September 2011

Omzet Pedagang Busana Muslim Naik Dua Kali Lipat


BANJARMASIN – Omzet pedagang busana muslim selama bulan puasa lalu rata-rata naik antara 50-100 persen. Ramainya penjualan sudah terasa sejak awal Ramadan, dan mencapai puncaknya mulai H-7 Lebaran. Khusus bagi pedagang grosir, peningkatan permintaan busana muslim dari berbagai daerah terjadi sejak dua bulan sebelum bulan puasa tiba.
Hj Masleha, salah seorang pedagang busana muslim di Pasar Sudimampir mengaku, hasil penjualan selama bulan puasa tadi berkisar Rp 10 juta perhari.
“Ramainya dari awal puasa. Tapi puncaknya seminggu sebelum Lebaran,” ujarnya.
Karena permintaan meningkat, ia pun turut memperbanyak stok. Selain mengikuti kebutuhan pasar, juga sebagai antisipasi jika ada keterlambatan pengiriman barang dari agen.
Dari segi harga sendiri, setelah memasuki bulan puasa menurutnya memang ada kenaikan. Hal itu disebabkan naiknya biaya pengiriman barang sehingga ada tambahan biaya operasional. 
“Ada naik sedikit, karena biaya pengiriman kargo udara naik dari Rp 9 ribu perkilogram jadi Rp 10 ribu perkilogram,” jelasnya.
Meski demikian, harga busana muslim yang dijual di tokonya masih cukup terjangkau, yakni antara Rp 125 ribu-Rp 250 ribu perpotong.
Sementara itu, seiring berlalunya bulan puasa dan Idulfitri, penjualan busana muslim pun kembali sepi.
“Kalau di luar bulan puasa, omzet turun sekitar separuhnya,” katanya.
Hal yang sama diakui pedagang busana muslim lainnya, Lutfia. Pedagang grosir itu mengatakan, penjualan busana muslim paska Lebaran sudah mulai turun.
“Karena jual partai, dua bulan sebelum puasa permintaan sudah ramai. Banyak yang ngambil dari luar kota untuk dijual lagi,” ungkapnya.
Dari sisi omzet, ia mengaku hasil penjualan naik dua kali lipat dibanding bulan lainnya yang berkisar Rp 2 miliar perbulan.
“Normalnya di atas Rp 2 miliar perbulan. Masuk bulan puasa, omzet naik dua kali lipat,” ucapnya.
Busana muslim yang dijualnya dibanderol dengan harga Rp 130 ribu-Rp 220 ribu perpotong. Rata-rata ada kenaikan Rp 20 ribu perpotong untuk menyesuaikan dengan peningkatan biaya operasional, salah satunya karena kenaikan biaya pengiriman.
“Memang pas kita beli harganya sudah naik. Jadi, mau tidak mau harga jualnya juga ikut naik,” katanya.
Adapun model busana muslim yang banyak diburu pada Lebaran tahun ini, khususnya oleh konsumen perempuan adalah gamis full payet ala penyanyi Syahrini. Menurut Lutfia, setiap tahun tren busana muslim selalu berganti. Tahun lalu, trennya adalah gamis dengan hiasan bordir.

Tidak ada komentar: