BANJARMASIN - Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) terus dikritisi berbagai pihak. MP3EI
diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Mei 2011 lalu untuk
mendorong percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi sehingga akan
menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per
kapita berkisar antara USD 14.250-USD 15.500 dengan nilai total perekonomian
(PDB) berkisar antara USD 4,0-4,5 triliun.
Peneliti Ekonomi Madya
Senior Kantor Bank Indonesia (BI) Banjarmasin Taufik Saleh mengungkapkan bahwa
penerapan koridor ekonomi dalam MP3EI menempatkan wilayah Kalimantan sebagai
daerah pusat produksi dan pengolahan hasil tambang sekaligus lumbung energi
nasional. Terkait hal itu, menurutnya perlu dicermati bagaimana sebenarnya
peran yang akan dijalankan daerah.
“Melalui penetapan
tersebut, perlu lebih diperjelas apakah Kalimantan hanya dipandang sebagi
penyedia bahan baku energi nasional atau juga menjadi sentral pembangkit
listrik,” ujarnya dalam pertemuan dengan peserta Studi
Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lemhanas
RI di Kantor
BI Banjarmasin beberapa waktu lalu.
Pernyataannya itu cukup
beralasan mengingat wilayah Kalimantan yang notabene kaya akan sumber daya
alam, selama ini justru menderita krisis energi karena sumber daya alam yang
dimiliki lebih banyak dibawa keluar daripada dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan energi di pulau itu sendiri. “Penetapan koridor tersebut seharusnya
diawali dengan pemikiran mengenai kemandirian energi bagi wilayah Kalimantan,
mengingat selama ini pasokan energi di wilayah Kalimantan masih mengalami defisit,”
tukasnya.
Sementara itu, hingga semester I 2011 tercatat sebanyak 19
proyek MP3EI telah dimulai dengan menelan dana sebesar Rp 50 triliun. Salah
satunya adalah proyek baja di Kalsel untuk koridor Kalimantan oleh PT Antam Tbk
dan PT Krakatau Steel dengan investasi senilai Rp 1,2 triliun. Secara umum, Kalimantan sendiri memiliki cadangan besi
terbesar di Indonesia dengan porsi 84 persen cadangan besi baja primer dan 29
persen cadangan bijih besi laterit, sehingga peran Kalimantan dalam industri
besi dan baja dalam negeri sangat penting.
Kegiatan ekonomi utama besi baja di Kalimantan terdapat di
Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat) dan Kalimantan Selatan (Batulicin, Tanah
Bumbu, dan Tanah Laut). Pengembangan proyek di lokasi tesebut antara lain
pengolahan dan pemurnian bijih besi serta pengembangan industri benefisiasi
yang mengolah bijih besi dari tambang menjadi bahan baku (pellet dan sponge
iron) untuk industri baja di Indonesia.
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar