Arus Petikemas Naik 120 Persen
BANJARMASIN – Arus barang yang terus
meningkat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mendorong PT Pelindo III Cabang
Banjarmasin menambah alat untuk menunjang aktivitas bongkar muat. Setiap tahun,
peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin berkisar 10-20
persen.
Seperti diungkapkan General Manager PT
Pelindo III Cabang Banjarmasin Toto Heliyanto, dalam waktu dekat bakal ada
tambahan satu unit rubber tyred gantry (RTG) atau alat untuk menumpuk kontainer
di lapangan penumpukkan.
“Rencananya, bulan Desember 2011 ada
tambangan satu unit RTG,” ujarnya, kemarin.
Dengan adanya tambahan alat baru, diharapkan
proses bongkar muat di Terminal Peti Kemas akan lebih cepat sehingga menekan
waiting time atau waktu tunggu.
Hingga September 2011, peningkatan arus petikemas di
Terminal Petikemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mencapai 242 ribu
box atau 120 persen dari target 201 ribu box, sedangkan dalam satuan teus
tercapai 264 ribu teus atau 121 persen dari target sebesar 219 ribu teus. Peningkatan
sendiri disebabkan karena penerapan window system dan pemeliharaan alur.
“Ke depan Pelabuhan Trisakti ditargetkan
menjadi pelabuhan modern dan berkelas dunia yang nantinya akan meningkatkan
ekonomi Kalsel sendiri,” cetusnya.
Bersama beberapa pelabuhan lainnya di
Indonesia, Pelabuhan Trisakti juga masuk dalam program Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Seluruh pelabuhan tersebut
akan diprioritaskan pembangunannya untuk mendukung proyek Asean Connectivity
2015, dimana ada 47 pelabuhan utama di Asean yang nantinya bakal dikoneksikan
dan disamakan standarnya sehingga dapat meningkatkan kelancaran arus barang.
“Makanya, investasi setiap tahun
ditingkatkan terus,” tukasnya.
Pada tahun 2012, penambahan alat juga
sudah direncanakan. Diungkapkan mantan Kepala Biro Hukum Kantor Pusat PT
Pelindo III Surabaya yang baru saja menahkodai PT Pelindo III Cabang
Banjarmasin sejak akhir Oktober 2011 tadi itu, pihaknya kembali akan
mendatangkan enam unit RTG dan dua unit container crane (CC) atau alat derek
container dari kapal ke dermaga.
Penambahan ini seiring dengan adanya
pembangunan container yard (CY) atau lapangan penumpukkan baru serta
perpanjangan dermaga yang kini masih dikerjakan oleh kontraktor, masing-masing
Perum Perumnas dan PT Wijaya Karya (Persero). Namun, saat disinggung soal
investasi yang dihabiskan untuk penambahan alat ini, Toto enggan
mengungkapkannya.
“Masih dihitung,” kilahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar