BANJARMASIN - Sekitar 50 persen aktivitas pemotongan ayam belum pindah ke Rumah
Potong Unggas (RPU) di Jl Tembus Mantuil. Mereka masih beroperasi di kawasan
pemukiman penduduk.
"Sebagian besar di luar karena memang fasilitasnya belum dibangun," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, kemarin.
"Sebagian besar di luar karena memang fasilitasnya belum dibangun," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, kemarin.
Pada tahun 2012, pembangunan tambahan blok pemotongan ayam yang dianggarkan di APBD Perubahan batal karena waktu pelaksanaan proyek tidak cukup. Dalam pembahasan KUA-PPAS Perubahan 2012, disepakati penganggaran pembangunan sarana prasarana RPU untuk tambahan tempat pemotongan ayam dua tahap, masing-masing Rp 1 miliar pada 2012 dan 2013. Dua tempat pemotongan tambahan akan dibangun di belakang blok penampungan A dan C, berukuran 6x90 meter dan 6x180 meter.
Rencananya, lelang proyek akan diulang pada Februari 2013, berbarengan dengan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Untuk pembangunan IPAL diperkirakan menelan anggaran Rp 900 juta.
Dikatakan Doyo, sebenarnya pada mulanya relokasi hanya ditujukan bagi aktivitas penampungan ayam. Sedang relokasi pemotongan adalah ide yang menyusul kemudian dalam perkembangannya, sehingga fasilitas yang tersedia belum memadai.
"Kalau untuk penampungan sudah hampir 100 persen pindah, paling 1-2 persen yang masih coba-coba di luar. Yang pemotongan ini baru separuh, dari idealnya 30 ribu ekor perhari baru 10 ribu-15 ribu ekor," katanya.
Pembangunan ditarget selesai dalam jangka waktu 3-4 bulan. Setelah itu, aktivitas penampungan dan pemotongan bakal dipusatkan ke RPU seluruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar