Soal Polemik Izin Hotel Aria Barito
BANJARMASIN – Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) kebingungan
menyikapi moratorium pemungutan pajak hotel dari Hotel Aria Barito. Dalam APBD
2013, pajaknya dinolkan karena perizinan hotel dianggap masih bermasalah.
Dalam rapat kerja dengan Komisi II DPRD Kota Banjarmasin
kemarin, Kepala Dispenda Khairil Anwar mengatakan bahwa kalau tidak dipungut,
akan jadi temuan dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Bukan kami tidak konsisten. Seandainya tidak menagih akan
jadi temuan, dianggap pemerintah melakukan pembiaran,” ujarnya.
Waktu pembahasan APBD 2013 lalu, kata Khairil, pihaknya sudah
mengusulkan agar pemungutan pajak tetap saja dilakukan. Sedang masalah
perizinan juga diselesaikan oleh instansi terkait.
“Alasan sudah kami sampaikan pas pembahasan APBD. Kami juga
beri solusi. Ternyata kan terus saja diputuskan tidak dipungut. Kami jadi bingung,”
tuturnya.
Ditambahkannya, pihaknya sudah mengirim surat ke Dinas
Pariwisata untuk mengklarifikasi perizinan hotel yang dipermasalahkan karena
Dispenda akan menarik pajaknya.
“Minta ketegasan saja dari SKPD yang menangani. Kalau tegas
menurut kami tidak akan merepotkan begini. Tapi kami kirim surat tidak
dibalas,” sambungnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini mengatakan, dalam APBD 2013 pendapatan pajak hotel dari Hotel Aria Barito telah dinolkan. APBD sendiri dibuat peraturan daerah, sehingga pemerintah kota tidak bisa dikatakan melakukan pembiaran jika pajak tidak ditagih.
Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini mengatakan, dalam APBD 2013 pendapatan pajak hotel dari Hotel Aria Barito telah dinolkan. APBD sendiri dibuat peraturan daerah, sehingga pemerintah kota tidak bisa dikatakan melakukan pembiaran jika pajak tidak ditagih.
“Komitmen kita di anggaran tidak akan memungut. Masalahnya
kalau tetap dipungut, sama dengan melegalkan,” katanya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi II Mushaffa Zakir, ada kesan
pemerintah kota tidak serius menyikapi polemik ini dan membiarkan
berlarut-larut.
“Pemerintah ini kan punya power, kok sulit benar mengambil tindakan? Coba walikota atau minimal sekda panggil seluruh instansi terkait. Mestinya polemik ini bisa cepat selesai, tapi kita sendiri yang membuat panjang,” ucapnya.
“Pemerintah ini kan punya power, kok sulit benar mengambil tindakan? Coba walikota atau minimal sekda panggil seluruh instansi terkait. Mestinya polemik ini bisa cepat selesai, tapi kita sendiri yang membuat panjang,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar