Atap Gedung Dewan Pun Rontok
BANJARMASIN – Rumah pasangan
Rapdinal (55) dan Siti Arbiah (35) ambruk seketika diterjang hujan disertai
angin kencang, Rabu (9/1) sekitar pukul 11.00 WITA. Warga Jl Tatah Belayung RT
13 RW 4 Kelurahan Tanjung Pagar Kecamatan Banjarmasin Selatan itu kini bingung harus tinggal dimana.
Hujan dan angin kencang itu berlangsung singkat saja
kira-kira lima belas menit. Namun, sanggup merontokan atap dan dinding rumah
mereka yang terbuat dari kayu hingga tinggal puing.
“Waktu itu saya lagi masak nasi di dapur. Tiba-tiba seperti
ada angin kencang yang mendorong ke depan. Saya langsung angkat anak saya dan
lari keluar. Tidak lama rumahnya roboh,” tutur Arbiah sendu.
Saat kejadian, di rumah hanya ada Arbiah dan anak bungsunya,
Azimi Muhammad (3). Suaminya yang bekerja serabutan sedang pergi dan empat
anaknya yang lain berada di sekolah. Tak hanya Arbiah, hujan dan angin yang
menderu-deru juga membuat sejumlah tetangganya panik dan ikut berlarian
menyelamatkan diri dari rumah masing-masing.
Selain rumah Rapdinal dan Arbiah, tiga rumah warga di
sekitarnya mengalami rusak ringan pada bagian atap. Beberapa helai atap seng
rumah mereka terbang belasan meter dan jatuh di persawahan.
“Belum tahu selanjutnya mau tinggal dimana,” ucap Arbiah
lirih setelah beberapa saat terdiam.
Setelah hujan reda, warga pun bahu membahu mengamankan
barang-barang di rumah Arbiah yang masih bisa diselamatkan. Barang-barang itu
kemudian ditumpuk di rumah salah seorang tetangga di sebelah rumahnya yang
masih terhitung kerabatnya sendiri.
“Kalau mereka mau tinggal di rumah saya untuk sementara
boleh saja. Tapi itu juga kalau mereka mau. Soalnya di rumah saya orangnya
banyak, ada sebelas,” kata sang tetangga.
Hampir di saat bersamaan, hujan dan angin kencang juga
mengamuk di dua kawasan perumahan berbeda. Akibatnya, sejumlah rumah yang
tengah dalam proses pembangunan roboh.
Di Perumahan Surya Mas yang juga berlokasi di Kelurahan
Tanjung Pagar, empat buah rumah yang baru berupa rangka dan lima buah rumah
yang sudah beratap plus sebuah gudang kayu rontok. Sebuah rumah lagi yang juga
baru setengah jadi tampak miring.
Para tukang yang ditemui di lokasi menuturkan, saat hujan
itu mereka serentak menghentikan pekerjaan, namun tetap berada di rumah yang
tengah dibangun. Tiba-tiba atap salah satu rumah melayang ditiup angin yang
sangat kuat. Sontak para tukang langsung berlarian.
Siti (28), warga Perumahan Surya Mas yang tinggal sekitar
100 meter dari rumah-rumah yang roboh mengaku kala itu suasananya sangat ribut.
Sewaktu hujan hebat, ia dan beberapa warga lain yang takut berdiam di dalam
rumah memilih keluar dan mencari aman di teras.
“Nggak ada yang berani di dalam, takut ada apa-apa,”
ucapnya.
Terlebih, sekitar tiga pekan lalu angin ribut juga merusak
salah satu rumah yang hanya berjarak dua bangunan dari rumahnya.
Di Kelurahan Pemurus Dalam, 15 buah rumah yang sudah terbangun
80 persen di perumahan milik Perumnas, Permata Residence, juga rusak berat
disapu hujan dan angin. Empat rumah lainnya rusak ringan dan pondasinya jadi
miring.
“Awalnya satu rumah roboh, menyusul yang lain. Melihat itu
kami kontan menyelamatkan diri,” tutur Asad, salah satu tukang.
Manajer Perumnas Regional V Cabang Kalimantan Selatan Juni
pun langsung meninjau lokasi sesaat setelah kejadian.
“Kelihatannya seperti puting beliung karena anginnya
berputar. Untuk kerugian saat ini kita belum hitung,” katanya.
Menjelang sore, hujan lebat mengguyur lagi. Kali ini angin
kencang yang menyertai kembali memakan korban. Beberapa keping genteng di
gedung bagian depan kantor DPRD Kota Banjarmasin rontok dan berjatuhan. Atap
parkir samping juga hampir roboh.
Insiden selepas salat Ashar itu tak pelak mengejutkan anggota dewan dan pegawai sekretariat DPRD Kota Banjarmasin. Untungnya tak ada yang terluka. Hanya saja serpihan genteng sempat mengenai beberapa buah mobil yang sedang parkir, salah satunya mobil jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah. Spion kirinya patah. Sebuah mobil lainnya lecet di bagian atap, dan sebuah lagi kaca depannya pecah.
"Saya berharap kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Selain itu perlu ada antisipasi, jangan sampai ada korban karena tidak ada antisipasi," kata Awan.
Insiden selepas salat Ashar itu tak pelak mengejutkan anggota dewan dan pegawai sekretariat DPRD Kota Banjarmasin. Untungnya tak ada yang terluka. Hanya saja serpihan genteng sempat mengenai beberapa buah mobil yang sedang parkir, salah satunya mobil jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah. Spion kirinya patah. Sebuah mobil lainnya lecet di bagian atap, dan sebuah lagi kaca depannya pecah.
"Saya berharap kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Selain itu perlu ada antisipasi, jangan sampai ada korban karena tidak ada antisipasi," kata Awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar