Ketua BK ‘Diserang’ Anggota
BANJARMASIN – Di saat kinerja dan kedisiplinan anggota DPRD
Kota Banjarmasin dihujani dikritik, internal Badan Kehormatan (BK) yang
harusnya kompak menegakkan martabat lembaga terhormat itu justru terpecah.
Berawal dari ketidakhadiran Ketua BK DPRD Kota Banjarmasin
Suyato pada rapat paripurna Kamis (30/5) kemarin yang beragendakan penyampaian
dua buah rancangan peraturan daerah usul Pemerintah Kota Banjarmasin, yaitu
Raperda Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, dan Kesehatan Lingkungan, serta
Raperda Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan.
Kepada sejumlah wartawan, sebelum rapat dimulai anggota
dewan dari PBR yang juga anggota BK, M Isnaini mengadukan keberangkatan Suyato ke
luar daerah yang menurutnya tidak penting.
“Ketua BK tidak menginformasikan keberangkatannya ke luar
daerah. Itu tidak penting, karena BK kan lagi disoroti nih terkait banyaknya
ketidakhadiran anggota dewan di rapat paripurna,” cetusnya.
Menurutnya, lebih penting bagi ketua BK untuk menyikapi
suasana di dewan yang sedang kisruh dan perlu penelaahan.
“Paripurna tadi hampir tidak jadi karena banyak anggota
dewan tidak hadir,” lanjutnya.
Dari 45 orang anggota dewan, yang hadir pada rapat paripurna
kemarin hanya 28 orang berdasarkan isian lembaran absensi. Ia sendiri sempat
mengusulkan absensi fisik kepada Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Andi Effendi
yang memimpin rapat untuk memastikan anggota dewan yang mengisi absen
benar-benar hadir secara fisik. Namun, usulan ditolak karena dinilai tidak
perlu.
Anggota BK lainnya, M Faisal Heriadi ikut ‘menyerang’
Suyato. Menurut anggota dewan dari PAN itu, selama ini tak pernah ada
sosialisasi dari ketua BK terkait hasil keberangkatannya ke luar daerah kepada
anggotanya.
“Tidak pernah ada koordinasi di internal BK. Konsultasi
selama ini juga belum pernah disampaikan hasilnya ke anggota. Mestinya
disosialisasikan apa ilmu yang didapat dari studi-studi komparatif itu,”
cetusnya.
Ada sinyalemen momen ini bakal dimanfaatkan oleh
anggota-anggota BK yang tak puas dengan kepemimpinan Suyato untuk
‘menjungkalkan’ kader PDIP itu dari jabatannya sebagai ketua BK.
“Kita akan ambil sikap. Ini jadi warning ke fraksinya. Kalau
tidak sanggup memimpin, sadar diri saja,” kata Isnaini.
Faisal pun ikut mengamini. Jika kurang bisa maksimal
kerjanya, ia mengatakan bahwa fraksi bisa saja mengevaluasi.
Sementara itu, Suyato yang dikonfirmasi melalui telepon terdengar meradang dengan serangan dari sejumlah anggota BK itu.
Sementara itu, Suyato yang dikonfirmasi melalui telepon terdengar meradang dengan serangan dari sejumlah anggota BK itu.
“Saya ini menghadiri undangan seminar dari DPD RI kepada
seluruh ketua BK mulai DPR RI, provinsi, hingga kota dan kabupaten terkait
pelaksanaan hak-hak protokoler anggota legislatif. Seminar ini juga penting
karena hasilnya untuk dibawa ke daerah juga, bagaimana supaya anggota dewan
yang mbalelo bisa bener,” tukasnya.
Ia menjelaskan, keberangkatannya tidak perlu dikoordinasikan
dengan anggota BK, tapi langsung ke pimpinan dewan. Ditambahkannya, selama menjabat sebagai ketua
BK, ia baru dua kali ke luar daerah.
Pertama konsultasi terkait tata tertib dewan bersama wakil ketua BK,
kedua seminar ini yang ia hadiri seorang diri.
“Masalah evaluasi dari fraksi saya, itu urusan
internal kami. Mereka urus saja partai mereka sendiri, belum becus juga kok.
Harusnya mereka itu fokus ke disiplin dewan,” balasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar