A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 03 Juni 2013

“Kalau Tidak Sanggup Memimpin, Sadar Diri”



Ketua BK ‘Diserang’ Anggota
 
BANJARMASIN – Di saat kinerja dan kedisiplinan anggota DPRD Kota Banjarmasin dihujani dikritik, internal Badan Kehormatan (BK) yang harusnya kompak menegakkan martabat lembaga terhormat itu justru terpecah.
Berawal dari ketidakhadiran Ketua BK DPRD Kota Banjarmasin Suyato pada rapat paripurna Kamis (30/5) kemarin yang beragendakan penyampaian dua buah rancangan peraturan daerah usul Pemerintah Kota Banjarmasin, yaitu Raperda Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, dan Kesehatan Lingkungan, serta Raperda Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
Kepada sejumlah wartawan, sebelum rapat dimulai anggota dewan dari PBR yang juga anggota BK, M Isnaini mengadukan keberangkatan Suyato ke luar daerah yang menurutnya tidak penting.
“Ketua BK tidak menginformasikan keberangkatannya ke luar daerah. Itu tidak penting, karena BK kan lagi disoroti nih terkait banyaknya ketidakhadiran anggota dewan di rapat paripurna,” cetusnya. 
Menurutnya, lebih penting bagi ketua BK untuk menyikapi suasana di dewan yang sedang kisruh dan perlu penelaahan.
“Paripurna tadi hampir tidak jadi karena banyak anggota dewan tidak hadir,” lanjutnya.
Dari 45 orang anggota dewan, yang hadir pada rapat paripurna kemarin hanya 28 orang berdasarkan isian lembaran absensi. Ia sendiri sempat mengusulkan absensi fisik kepada Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Andi Effendi yang memimpin rapat untuk memastikan anggota dewan yang mengisi absen benar-benar hadir secara fisik. Namun, usulan ditolak karena dinilai tidak perlu.
Anggota BK lainnya, M Faisal Heriadi ikut ‘menyerang’ Suyato. Menurut anggota dewan dari PAN itu, selama ini tak pernah ada sosialisasi dari ketua BK terkait hasil keberangkatannya ke luar daerah kepada anggotanya. 
“Tidak pernah ada koordinasi di internal BK. Konsultasi selama ini juga belum pernah disampaikan hasilnya ke anggota. Mestinya disosialisasikan apa ilmu yang didapat dari studi-studi komparatif itu,” cetusnya.
Ada sinyalemen momen ini bakal dimanfaatkan oleh anggota-anggota BK yang tak puas dengan kepemimpinan Suyato untuk ‘menjungkalkan’ kader PDIP itu dari jabatannya sebagai ketua BK.
“Kita akan ambil sikap. Ini jadi warning ke fraksinya. Kalau tidak sanggup memimpin, sadar diri saja,” kata Isnaini.
Faisal pun ikut mengamini. Jika kurang bisa maksimal kerjanya, ia mengatakan bahwa fraksi bisa saja mengevaluasi.
Sementara itu, Suyato yang dikonfirmasi melalui telepon terdengar meradang dengan serangan dari sejumlah anggota BK itu.
“Saya ini menghadiri undangan seminar dari DPD RI kepada seluruh ketua BK mulai DPR RI, provinsi, hingga kota dan kabupaten terkait pelaksanaan hak-hak protokoler anggota legislatif. Seminar ini juga penting karena hasilnya untuk dibawa ke daerah juga, bagaimana supaya anggota dewan yang mbalelo bisa bener,” tukasnya.
Ia menjelaskan, keberangkatannya tidak perlu dikoordinasikan dengan anggota BK, tapi langsung ke pimpinan dewan.  Ditambahkannya, selama menjabat sebagai ketua BK, ia baru dua kali ke luar daerah.  Pertama konsultasi terkait tata tertib dewan bersama wakil ketua BK, kedua seminar ini yang ia hadiri seorang diri.
“Masalah evaluasi dari fraksi saya, itu urusan internal kami. Mereka urus saja partai mereka sendiri, belum becus juga kok. Harusnya mereka itu fokus ke disiplin dewan,” balasnya.

Tidak ada komentar: