A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Senin, 03 Juni 2013

PNS Pemko Banjarmasin Calon Doktor Ilmu Lingkungan Termuda di Kalsel



“Saya Tidak Pintar, Hanya Beruntung”

Mengaku bukan siswa pintar pada zaman sekolah, tapi selama menapaki pendidikan S1 hingga S3 Eka Rahayu Normasari (36) hampir-hampir tak pernah keluar uang karena selalu mendapat beasiswa. Bahkan, sebentar lagi bakal menjadi doktor termuda bidang ilmu lingkungan di Kalimantan Selatan. Siapa dia?
 
"Setiap orang pasti ingin sekolah setinggi-tingginya. Tapi tidak semua bisa mendapat kesempatan," tutur PNS di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin yang akrab disapa Ayu itu, Kamis (30/5).
Gelar sarjana teknik sipil tahun 2001 dan magister manajemen sumber daya manusia tahun 2010 diraih  anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Norman-Samiah ini dengan beasiswa. Untuk yang disebut pertama Supersemar, yang kedua bantuan dari pemerintah daerah sewaktu  ia yang masih menjadi PNS Pemko Banjarbaru.
"Saya itu bukan orang pintar, tapi beruntung. Dulu waktu SD memang tiga besar terus, tapi pas SMP dan SMA tidak selalu masuk sepuluh besar.  Tapi kalau urusan beasiswa, entah kenapa saya selalu beruntung saja. Sepertinya saya punya  faktor x," selorohnya.
Saat ini, Ayu tengah menempuh semester dua program S3 ilmu lingkungan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ia mendapat beasiswa dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) RI.
Jika lulus, mantan penyiar Radio Nusantara dan RRI Banjarmasin itu akan menjadi doktor ilmu lingkungan termuda di Kalsel.
“Memang pendidikan saya tidak linier, tapi semuanya saling berkaitan. Khususnya ilmu lingkungan dengan teknik sipil, setiap pembangunan yang dilakukan sedikit banyak pasti menghancur lingkungan. Jadi, saya mengambil ilmu lingkungan untuk memelajari bagaimana pembangunan bisa selaras dengan lingkungan,” bebernya.
Beasiswa yang diterima Ayu tahun 2012 itu sendiri merupakan prototip atau percontohan orang daerah pertama dan satu-satunya se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa Kemristek melalui jalur koridor kewilayahan. Sebelumnya, beasiswa baik S1, S2, maupun S3 dari Kemristek hanya diberikan untuk lembaga-lembaga di bawah naungan kementerian tersebut, seperti LIPI dan BATAN.
Setelah mendapat beasiswa tersebut, Ayu untuk sementara nonaktif sebagai PNS. Terakhir ia menjabat Kasubid Perhubungan, Pariwisata, dan Lingkungan Hidup di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin. Disinggung motivasinya untuk terus sekolah, Ayu mengakui peran keluarga yang utama. Terutama dari ayahnya yang purnawirawan polisi.
Karena polisi, disiplinnya tinggi. Boleh saja main atau senang-senang, tapi kalau waktunya belajar harus belajar. Pendidikan yang terpenting,” kisahnya.
Ia mengatakan, sekolah tinggi perlu banyak keikhlasan dan pengorbanan, juga ‘membuang’ waktu. Tapi Ayu selalu menekankan pada dirinya sendiri bahwa hasil dari pendidikan itu tidak akan sia-sia, minimal bermanfaat bagi diri sendiri.
“Supaya ilmu tidak sia-sia, saya ingin setelah lulus S3 bisa mengajar di sela kesibukan sebagai PNS,” harapnya.
Tidak berhenti di situ, p
ertengahan Mei tadi, perempuan kelahiran Banjarmasin, 20 Maret 1977 yang hobi menyanyi tersebut kembali memenangi beasiswa Kemristek untuk magang sekaligus melakukan penelitian berkaitan dengan disertasinya ke luar negeri. Rencananya, selepas lebaran nanti ia akan bertolak ke Perancis selama tiga bulan.
Perihal keberangkatannya ke negara yang menjadi kiblat mode dunia itu, Ayu mengisahkan awalnya ia mendapat informasi adanya program karyasiswa dari Kemristek, salah satunya untuk calon-calon doktor yang berminat magang di luar negeri dalam rangka penulisan disertasi.
Bersama enam orang lainnya dari seluruh Indonesia, Ayu berhasil lolos seleksi berkat proposalnya yang mengangkat tema penekanan pencemaran sungai untuk konservasi sumber daya perairan, utamanya dalam meningkatkan debit air bersih sebagai bahan baku air minum.
Setiap peserta bebas menentukan negara mana yang akan dituju. Ayu sendiri memilih melakukan riset di Oniris, universitas yang terletak di salah satu kota di bagian barat Perancis, Nantes. Kebetulan kampusnya yang sekarang berencana menjalin kerja sama dengan Oniris. Boleh dibilang, Ayu menjadi ‘kelinci percobaan’ bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk menjajaki rencana kerja sama itu lebih lanjut.
“Kalau hasilnya bagus, kerja sama akan dilanjutkan dan mahasiswa yang dikirim untuk melakukan riset ke sana akan lebih banyak,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kemristek menyetujui proposalnya karena ingin mengetahui bagaimana teknologi yang diterapkan pemerintah Perancis dalam menekan pencemaran air. Di saat yang sama, Oniris juga akan menggarap penelitian yang berkaitan dengan desertasi Ayu.
“Untuk tahap awal saya berangkat ke sana memang untuk tiga bulan saja. Tapi saya sudah berkomunikasi dengan profesor di sana, tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang selama setahun dengan pendanaan dari mereka,” sambungnya.
Sebelum terbang ke Perancis, Ayu harus ngebut belajar bahasa lokal negara itu. Seperti diketahui, Perancis tidak mau menggunakan bahasa pengantar lain, seperti bahasa Inggris.
“Bingung juga bagaimana nanti harus tinggal sendiri di Perancis. Yang lain ada yang memilih ke Jepang, Selandia Baru, dan sebagainya. Ya sekarang persiapannya intensif dan harus belajar ekstrakeras,” ucapnya.
Terpisah, di mata Sekretaris Bappeda Kota Banjarmasin Gusti Irhamni yang pernah menjadi atasan Ayu saat menjabat Kabid Sarana dan Prasarana Fisik, sosok seperti Ayu sangat dibutuhkan oleh institusinya.
“Kinerjanya baik dan bisa diandalkan. Dia yang menyusun RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), dari masukan tim dan berbagai pihak dia mampu menghimpunnya dengan baik. Itu jadi peninggalannya,” pujinya.
Irhamni juga ikut mendorong Ayu untuk meneruskan S3 karena Ayu dinilainya pintar, selain usia yang masih muda dan penuh semangat.
“Ada lima saja orang seperti Ayu di Bappeda, perencanaan pembangunan Banjarmasin beres,” tandasnya.

3 komentar:

artani mengatakan...

Bangga punya kaka kaya ka (Eeng), sapaan saya untuk ka Ayu saat di rumah.

admin mengatakan...

bangga juga bisa kenal cewe hebat dan inspiratif kaya beliau : )

admin mengatakan...

bangga juga bisa kenal cewe hebat dan inspiratif kaya beliau : )