A good journalist is not the one that writes what people say, but the one that writes what he is supposed to write. #TodorZhivkov

Rabu, 08 September 2010

Muhidin Peringatkan Andi

Gara-Gara Suka Bolos Rapat

BANJARMASIN – Lagi-lagi rapat paripurna DPRD Kota Banjarmasin molor dari waktu yang telah ditentukan. Kemarin (7/9), rapat yang beragendakan penetapan dua buah rancangan peraturan daerah (raperda) menjadi peraturan daerah (perda), yakni raperda tentang pembinaan dan pengembangan keolahragaan serta pajak reklame yang sedianya dimulai pukul 10.00 itu ngaret sampai pukul 11.00.

Selain tak pernah tepat waktu, rapat paripurna juga kerap tak dihadiri oleh seluruh anggota dewan. Seperti yang terjadi kemarin, dari 45 anggota DPRD Kota Banjarmasin, 8 orang diantaranya absen dan menyisakan kursi-kursi kosong.

Ironisnya, salah satu di antara yang tidak hadir itu adalah salah seorang Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin sendiri, yaitu Andi Efendi SPd. Sebagai catatan, wakil rakyat dari PBR itu sudah seringkali bolos dari kegiatan yang merupakan forum rapat tertinggi anggota DPRD dalam pengambilan keputusan tersebut. Kursi empuk yang disediakan untuknya di antara ketua dan kedua wakil ketua dewan lainnya lebih sering terlihat menganggur daripada berpenghuni sehingga menciptakan pemandangan yang kurang elok.

Terkait hal ini, Walikota Banjarmasin H Muhidin yang kemarin datang untuk menyampaikan pandangannya terhadap kedua raperda inisiatif dewan yang akan ditetapkan menjadi perda tersebut pun tak pelak menjadi buruan wartawan untuk dimintai komentarnya mengingat sebelumnya ia pernah melontarkan kritikan yang cukup pedas soal tingkat kedisiplinan dewan dalam menghadiri rapat. Terlebih, Andi dan Muhidin berasal dari partai yang sama. Bahkan, Muhidin sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua DPW PBR Kalsel.

Ketika ditanya sikapnya soal polah memalukan dari salah satu kader partainya itu, Muhidin mengaku sudah memperingatkan yang bersangkutan lewat telepon agar tidak lagi bolos ikut rapat.

“Sudah saya hubungi tadi pagi. Saya bilang yang akan datang jangan tidak hadir lagi. Sudah saya telepon,” ujarnya.

Namun, untuk tindakan yang lebih tegas daripada sekadar teguran, nampaknya belum akan diberikan.

“Kan baru satu kali ini saya mengikuti rapat paripurna dia tidak hadir. Kita lihat nanti,” katanya.

Tidak ada komentar: